Banda Aceh – Pejabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Propinsi Aceh, Rasyidah, mengatakan, pihaknya akan menggelar Rampoe Aceh Festival, yang digelar 17-20 September di Taman Ratu Safiatuddin.
“Tiga wilayah di Aceh akan disatukan dalam Rampoe Aceh Festival ini,” kata Rasyidah kepada MedanBisnis, di Museum Tsunami Banda Aceh, Sabtu (20/8). Menurutnya, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Kesenian Aceh, yang jatuh pada tanggal 22 Agustus, sekaligus mendukung kegiatan Visit Banda Aceh Year.
Dalam festival akan diperlombakan tiga tarian tradisional Aceh yang berasal dari tiga bagian wilayah Aceh, yakni Saman Gayo (tari tradisi yang mewakili wilayah Aceh bagian tengah), Rapa’i Geleng (mewakili Aceh bagian pantai barat), dan Seudati (mewakili Aceh bagian timur).
Festival digelar agar tari tradisi Aceh tidak hanya dimainkan di daerah asalnya saja, akan tetapi bisa dimainkan masyarakat di belahan daerah lainnya. Seperti halnya Saman Gayo, yang saat ini hanya dimainkan di daerah dataran tinggi Gayo.
Peserta Rampoe Aceh Festival diperkirakan mencapai 874 orang, dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Setiap daerah mengirimkan tiga grup dengan maksimal peserta 38 orang. “Untuk akomodasi, konsumsi dan transportasi akan ditanggung penyelenggara,” kata Rasyidah. Pada acara tersebut, Disbudpar Propinsi Aceh juga akan memberikan anugerah seni kepada seniman berprestasi. Dan kepada peserta daerah akan diberikan bantuan baju tarian dan alat musik tradisional yang disesuaikan.
“Kita harapkan kegiatan ini dapat menjadi kelender tahunan pemerintah, guna melestarikan seni tradisonal Aceh,” imbuh Rasyidah, seraya menambahkan festival ini juga bertujuan untuk menarik dan meningkatkan minat serta kecintaan generasi muda Aceh kepada tari tradisional. [mbd]
Belum ada komentar