PENTINGNYA makanan tidak pernah diragukan. Namun sejak lama berbagai argumen-argumen banyak berkembang terkait asal-usul dari makanan tradisional dari negara tertentu.
Kerap, beberapa sejarah atau pun asal-usul makanan pun menjadi bahan yang sering diperdebatkan, mulai dari ciri khas ini dan itu serta kemunculannya.
Berikut ini beberapa persaingan asal-usul makanan tradisional yang diambil dari berbagi sumber.
Flat White Coffee
Asal-usul dari minuman espresso selalu menjadi perdebatan sejak lama antara Australia dan Selandia Baru. Baik itu mengandung susu yang banyak atau hanya sedikit saja.
Australia percaya bahwa minuman tersebut berasal dari tanah mereka sejak tahun 1970-an, sementara Selandia Baru menyebut minuman ini sebagai “Kopi Kiwi Klasik” yang dikembangkan di Wellington.
Hummus
Kelezatan makanan yang terbuat dari kacang buncis, pasta wijen, bawang putih dan bahan lainnya ini berasal dari perselisihan antara Lebanon dan Israel.
Lebanon mengklaim bahwa saus gurih itu sebagai milik mereka, sementara Israel menolak keras hal tersebut.
Asal Hummus, bagaimanapun, berasal dari abad ke-12, jauh sebelum kedua negara tersebut muncul.
Kentang
Peru dan Chile adalah dua negara yang berselisih tentang asal-usul kentang. Di satu sisi, Menteri Pertanian Chile, Marigen Hornkohl, mengklaim bahwa kentang di dunia mengandung 99 persen memiliki genetik dari Chile.
Sementara Peru tetap bersikeras bahwa yang pertama kali menemukan kentang adalah pasukan Spanyol di tanah mereka.
Yee Sang atau Yusheng
Irisan tipis dari ikan mentah dan sayuran ini disebut yee sang di Malaysia dan yusheng di Singapura.
Ketika pemerintah Malaysia memasukkan makanan ini ke dalam daftar makanan tradisional mereka pada tahun 2009, seorang profesor Singapura, Tan Wee Cheng protes keras.
Ia bahkan membuat sebuah halaman Facebook khusus yang menyerukan Yusheng ini sebagai hidangan nasional Singapura dalam daftar warisan budaya bukan benda dari UNESCO.
Pavlova
Makanan penutup ini dinamai dari seorang penari balet Rusia, Anna Pavlova ini menjadi pertentangan antara Australia dan Selandia Baru.
Professor Helen Leach, seorang antropolog kuliner dari Universitas Otago, Selandia Baru mengatakan “Saya bisa menemukan setidaknya 21 resep pavlova di buku masak Selandia Baru yang dibuat tahun 1940, tahun yang sama dengan tahun kemunculan Australia”.
Keju Feta
Keju yang terbuat dari susu domba atau dari campuran susu domba dan susu kambing ini, telah menjadi keributan antara banyak negara Uni Eropa seperti Denmark, Jerman dan Bulgaria.
Pada akhirnya, Yunani berhasil memenangkan keributan tersebut pada 2002 ketika pengadilan Uni Eropa mengabulkan tuntutan mereka.
Kimchi
Kimchi, acar yang difermentasikan dengan jahe, paprika merah dan bawang putih ini menjadi keributan antara Korea Selatan dan Jepang. Pertentangan ini dimulai ketika Jepang membuat makanan ini sebagai menu makanan resmi Atlanta Olympic di tahun 1996.
Korea Selatan kemudian mengeluarkan petisi ke World Health Organization (WHO) dan komisi Agriculture Organization’s Codex Alimentarius untuk menetapkan standar internasional untuk makanan ini.
Kranjska Klobasaatau Krainerwurs
Sosis ternyata membuat hubungan Slovenia dan Austria sempat memanas.
Pertikaian diplomatik ini terjadi ketika Slovenia berusaha untuk mendapatkan status sosis Krainer secara khusus dilindungi oleh Uni Eropa. Menurut mereka, sosis ini ditemukan di wilayah Kranjska di Slovenia Utara pada abad ke-19, sementara Austria mengatakan bahwa makanan ini pertama kali diproduksi di Austria dengan nama Kaesekrainer.
Keripik Tayto
Di Irlandia, ada persaingan antara dua perusahaan yang memproduksi keripik ini. Meskipun keduanya disebut Tayto, yang satu adalah versi Irlandia Utara dan satunya alagi bersaal dari Republik Irlandia.[]
Belum ada komentar