Ubud — Festival Kopi Indonesia 2012 telah mulai digelar di Ubud, Bali, pada 15-16 September 2012. Menurut Ketua Panitia Indonesian Coffee Festival, Yanthi Tambunan, hari pertama diselenggarakan Coffee Talk atau bincang-bincang kopi di Museum Puri Lukisan.
“Bincang tentang konsumsi kopi di Indonesia, pariwisata dan industri kreatif kopi, hak intelektual kopi. Juga ada bazaar kopi,” kata Yanthi saat jumpa pers di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Sabtu (15/09).
Festival tersebut diikuti 30 peserta dari berbagai daerah. Yanthi menuturkan peserta yang hadir sebagai pengisi bazaar kopi menampilkan kopi dari hulu ke hilir, hal itu berarti mulai dari petani kopi, roaster kopi, bahkan penjual alat-alat berhubungan dengan kopi seperti mesin espresso. “Nanti sore ada brewing kopi dan coffee tasting. Hari kedua ada barista workshop. Paginya ada tur plantation kebun kopi Kintamani,” jelas Yanthi.
Dalam kesempatan yang sama, Tjokorda Putra selaku pemuka adat di Ubud menuturkan bahwa Ubud sejak tahun 1930 sudah menjadi destinasi wisata wisatawan dunia. Walau begitu, budaya Bali yang tradisional mampu berkolaborasi dengan masyarakat luar.
Di Ubud, lanjutnya, berkembang berbagai produk kreatif seperti patung dan lukisan. Oleh karena itu, menurutnya, kopi sebagai produk kreatif memberikan warna pada Museum Puri Lukisan.
Apalagi, di festival tersebut kopi dikolaborasikan dengan kriya dan fashion. “Ini bisa menjadi aktivitas memunculkan jati diri ke dunia global, tanpa menghilangkan identitas diri,” kata Tjokorda.
Hal senada diungkapkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Putu Laksaguna. Ia mengungkapkan bahwa melalui ajang ini, pihaknya ingin memperkenalkan kopi Indonesia dan berharap kiblat kopi dunia adalah Indonesia. “Melalui industri kreatif kopi, kopi telah menjadi bagian lifestyle, dan sebagai promosi pariwisata Indonesia,” tutur Putu. (kompas.com)
Belum ada komentar