Seputaraceh

AJI Luncurkan Buku Investigasi

Banda Aceh, Seputar Aceh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerja sama dengan AJI Banda Aceh, Kamis (05/11), meluncurkan dua buku tentang liputan investigasi di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

Pada kesempatan sama, juga digelar diskusi publik membahas kinerja Pemerintahan Aceh di bawah kepemimpinan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar dalam memberantas korupsi.

Ezky Suyanto dari AJI Indonesia mengatakan penerbitan dua buku tersebut dilakukan, mengingat investigasi satu hal penting dan pilihan dari ilmu jurnalistik. Salah satunya dalam hal pemberantasan korupsi.

“Buku yang diluncurkan hari ini, semoga bisa jadi alat bantu untuk menjadikan kita lebih baik lagi dalam melakukan investasi. Cross chek sangat diperlukan dalam setiap pemberitaan,” ungkap Ezky.

Dua buku yang diluncurkan yaitu “Menyingkap Fakta” (Panduan Liputan Investigasi Media Cetak, Radio, dan Televisi) yang ditulis oleh Dandhy Dwi Laksono dan “Rembukan Gelap” (Kumpulan Liputan Korupsi di Aceh Pascatsunami), berisikan kumpulan tulisan dari 12 jurnalis penerima beasiswa liputan investigasi.

Menurut Ezky, wartawan mempunyai peranan penting dalam mengawasi jalannya roda pemerintahan agar bebas dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme. Media harus tetap bekerjasama dengan semua pihak, tidak bisa berjalan sendiri.

“Ini merupakan tantangan bagi kita. Jurnalis masih dipercaya. Kita tidak bisa memberantas korupsi tapi setidaknya mencegah,” ujar Ezky. Ia menambahkan, wartawan tidak terlepas dari keberpihakan dalam menyikapi suatu isu. Namun wartawan harus tetap independen, objektif dan jujur.

“Kita tidak bisa netral dan tidak berpihak, tapi kita harus tetap independen. Korban harus tetap kita bela. Baik pemerintah, masyarakat bahkan kepolisian sekalipun. Itu prinsip jurnalis,” katanya.

Setelah peluncuran buku, acara dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan tiga narasumber, yaitu Ridwan Muhammad (Ketua Tim Antikorupsi Pemerintahan Aceh), Alfian (Masyarakat Transparansi Aceh) dan Ibrahim Z. Fahmi Badoh, Koordinator Devisi Korupsi Politik dari Indonesian Corruption Watch (ICW). [sa-jmg]

Belum ada komentar

Berita Terkait