GELANGGANG Mahasiswa Sastra Indonesia (Gemasastrin) FKIP Unsyiah dan Teater Gemasastrin, akan melaksanakan kuliah umum dan diskusi publik, dengan tema: “Karya dan Kekerasan, Dua Aspek Penciptaan: Film dan Sastra”. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Kamis (7/11), pukul 08.30-12.30 WIB di Auditorium Baru FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Ketua Gemasastrin, Rizky Fhonna, dalam rilisnya mengatakan bahwa kegiatan ini mencoba menyoroti aspek kreativitas yang muncul saat masyarakat—dalam hal ini diwakili oleh penulis dan pembuat film—melihat fenomena konflik dan bentuk kekerasan lainnya, semisal kekerasan terhadap alam/lingkungan, keluarga, dsb hingga menghasilkan karya berdasarkan pengalaman dan pengamatannya itu. Saat konflik hingga hari ini, beberapa penulis dan pembuat film dari Aceh yang menjadikan aspek kekerasan dalam isu sentral ceritanya, tetap mendapat apresiasi hingga ke level internasional, dalam bentuk penghargaan maupun hasil karya yang beredar luas.
Diskusi publik, setelah pemutaran film Hikayat dari Ujung Pesisir, akan menghadirkan dua sineas muda Aceh, Cut Ervida Diana dan Darang Melati dengan topik tentang film dan dilanjutkan dengan pemutaran film Tjidurian 19, dan r.i., serta kuliah umum dengan Azhari Aiyub, sastrawan Aceh, sebagai pembicara dengan topik tentang sastra.
Acara ini dibuka untuk publik dan tidak dipungut biaya, kecuali untuk biaya cetak sertifikat senilai Rp5.000. Bagi peminat dapat mendaftar ke Rizky Fhonna, 085275131593.
Acara ini dilaksanakan oleh Gemasastrin FKIP Unsyiah dan Teater Gemasastrin, bersama dengan Museum HAM Aceh—sebuah konsorsium dari Komunitas Tikar Pandan, KontraS Aceh, LBH Banda Aceh, Koalisi NGO HAM; Pusat Studi Hukum dan HAM Universitas Syiah Kuala; dan Sekolah Menulis Dokarim.[]
Belum ada komentar