Segelas kopi menemani petang sembari menatap layar laptop disalah satu warung kopi di bilangan Simpang Lima, Banda Aceh. Tak lama kemudian, sebuah notifikasi muncul dari layar laptop, ternyata laptop yang umurnya sudah tak muda ini ingin di-charge karena baterainya sudah hampir habis.
Sepintas Anda pasti penasaran apa hubungan antara segelas kopi, laptop, sama “Cablox” bukan?
Sekilas warna-warni dari tulisan “Cablox” memang memikat mata yang melihat, namun tahukan Anda nama itu ternyata sebuah inspirasi designer muda dari pulau ujung Sumatera, Banda Aceh.
Hariadi Adhari, begitulah nama lengkapnya saat kami tanya melalui surel. Mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Syiah Kuala ini akhirnya berbagi cerita bersama SeputarAceh.com mengenai ajang yang sedang diikutinya tingkat nasional.
Kabel Berantakan
Di saat menyeruput kopi sore itu, Adhari sibuk memainkan gadget-nya. Maklum saja menjadi seorang freelance designer memang dituntut untuk bekerja kapan saja dan dimana saja.
“Saya sering mengalami gejala baterai lowbat sama laptop dan hp saat mengerjakan tugas, tapi itu dia saya sering merasa uringan kalau melihat kabel-kabel charger pada berantakan walaupun cuma untuk ngecas“, cerita Adhari.
Berawal dari situlah, ide sederhana muncul untuk merapikan kabel-kabel yang sering nyangkut di tas yang selalu dia bawa kemana-mana. “Isi tas saya itu tidak lebih dari seperangkat kabel, biasa untuk jaga-jaga. Dari mulai kabel laptop, hp, headset semua lengkap” ujarnya sambil senyum.
“Padahal, setiap bepergian semua kabel-kabel itu sudah tersusun rapi di tas, namun entah kenapa saat mau dipakai kabel-kabel sudah tidak karuan lagi. Kenapa tidak menciptakan sesuatu yang praktis untuk menyelesaikan masalah ini?”, ceritanya lebih lanjut.
Sejak awal April lalu, Adhari tertarik dengan iklan Black Innovation Awards (BIA) yang sering berseliweran di media elektronik. Yang ia tahu acara BIA ini merupakan ajang desain produk inovatif yang diadakan rutin secara tahunan. Dari sanalah, ide kabel-kabel gadget yang semraut di tasnya tadi mulai terlintas untuk ikut serta dalam ajang salah satu produk rokok tersebut.
“Kalau ada ide, daripada dipendam begitu saja, kenapa tidak ikutan?”, jelasnya dengan semangat.
Adhari pun mengembangkan idenya saat menikmati segelas kopi sore itu dalam bentuk yang lebih praktis. Cable dan Box itulah yang terlintas dalam benaknya untuk memberi nama produk yang sedang dikembangnya ini, akhirnya gabung dua kata tadi jadilah Cablox.
Cara Kerja Cablox
Idenya simple, melihat bagaimana proses kerja Cok Sambung gulungan yang sering kita temui, dan mengaplikasikannya dalam fungsi yang lebih handy untuk dibawa sehari-hari ataupun penggunaan piranti kabel lainnya.
Intinya fungsi Cablox sendiri lebih bersifat untuk merapikan kabel-kabel yang biasanya berantakan, baik itu charger laptop, charger handphone, ataupun headset.
Sehingga buat Anda yang suka bepergian membawa piranti kabel ini akan lebih teratur dan hemat waktu tanpa harus merapikan kabel-kabel setiap kali membutuhkannya.
Anda tidak sering membawa piranti atau gadget berkabel? Tenang, karena Cablox juga multi fungsi yang bisa digunakan juga untuk merapikan kabel-kabel piranti elektronik lainnya yang ada di rumah seperti printer, televisi, radio. dan lain-lain.
Dukung Cablox
Berbeda dari tahun sebelumnya, ajang bergengsi Black Innovation Awards telah mempublikasi karya awal dari setiap peserta agar bisa dinilai secara publik, termasuk untuk dinilai dan dilihat kelayakannya agar bisa masuk ke tahapan selanjutnya.
“Alhamdulillah pada 23 Mei kemarin, pihak BIA telah mengumumkan sebanyak 325 karya yang telah lolos seleksi awal dan Cablox masuk sebagai salah satu kontestan yang terpilih oleh dewan juri” ungkap blogger yang tertarik sama film dan musik ini.
Nah, bagi Anda yang ingin mendukung Cablox karya dari designer muda Aceh ini untuk lolos dalam babak selanjutnya, bisa klik di http://bit.ly/KTSSMd dan janga lupa ikutan “Like” juga di Facebook. Bagi yang ingin dapatkah hadiah, bisa juga komen di kolom yang tersedia.
“Ingat untuk komen terbaik bakalan dapat hadiah lho sebesar Rp500.000,” timpal si pemilik akun Twitter @adhari. (afi)
Belum ada komentar