Oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar
Ketika para malaikat menyaksikan pertama kali Allah menciptakan bumi sebagai cikal bakal hunian manusia, para malaikat tertegun karena bumi itu berguncang dahsyat. Allah SWT memasang gunung sebagai paku bumi, langsung bumi berhenti bergetar. Malaikat takjub menyaksikan dahsyatnya gunung yang mampu mendiamkan getaran bumi.
Malaikat pun berkomentar dan bertanya kepada Allah SWT, Ya Allah betapa dahsyat kekuatan gunung-gunung itu sehingga bumi berhenti bergetar. Apakah masih ada yang lebih dahsyat dari gunung? Dijawab oleh Allah SWT, “masih ada yaitu besi. Besi mampu meratakan gunung dan membuat gunung.
Malaikat berkomentar dan bertanya lagi, betapa dahsyat besi itu sehingga mampu mengalahkan gunung. Masih adakah yang lebih dahsyat dari besi? Dijawab oleh Allah SWT, masih ada, yaitu api. Api mampu mencairkan dan menghancurkan besi. Malaikat kembali berkomentar dan bertanya, betapa hebat api itu yang mampu mencairkan besi. Apakah masih ada yang lebih dahsyat dari api? Dijawab oleh Allah SWT, masih ada, yaitu air. Air dapat memadamkan dan menghilangkan api. Malaikat kembali berkomentar dan bertanya, betapa dahsyat air itu mampu melenyapkan api. Apakah masih ada yang lebih hebat dari api? Dijawab oleh Allah SWT, masih ada, yaitu udara. Udara atau angin dapat menguapkan air, jemuran basah di pagi hari kering di siang hari, genangan air pun menjadi kering karena airnya menguap.
Malaikat kembali berkomentar dan bertanya, masih adakah yang lebih hebat dari udara yang mampu menguapkan air? Dijawab oleh Allah SWT, masih ada dan ini yang paling dahsyat, tidak ada lagi makhluk yang bisa mengalahkannya, yaitu orang yang menyumbang dengan tangan kanannya, tetapi tidak ketahuan tangan kirinya; karena begitu ikhlasnya. Orang-orang ikhlas ialah orang yang bisa menyembunyikan segala kebaikannya, sehingga bukan hanya orang lain tidak tahu; tetapi anggota badannya sendiri tidak tahu.
Orang-orang yang ikhlas seperti dilukiskan dalam hadist di atas jauh lebih dahsyat daripada gunung, besi, api, air, dan udara. Hati-hatilah terhadap orang-orang ikhlas, jangan melecehkannya karena jika ia marah maka Tuhannya pun marah. Jika ia gembira Tuhannya pun gembira. Orang-orang yang ikhlas memendam energi dan kekuatan yang amat dahsyat. Jika orang-orang ikhlas berdoa kepada Tuhannya, tidak ada tabir yang mengantarai dirinya dengan Tuhannya. Tentu dan pasti diijabah oleh Allah SWT.
Hanya saja ikhlas masih terbagi dua tingkatan. Tingkatan pertama, ialah orang yang melakukan berbagai kebaikan dengan ikhlas; tetapi masih sadar kalau apa yang dilakukan itu adalah kebaikan. Keikhlasan dalam tingkat ini dalam Al-Qur’an disebut mukhlishin. Sedangkan ikhlas dalam tingkatan kedua, ialah mereka yang melakukan kebaikan dengan ikhlas dan sudah tidak menyadari kalau apa yang dilakukannya itu adalah kebaikan, karena kebaikan sudah menjadi habit-nya. Orang-orang seperti ini dalam Al-Qur’an disebut mukhlashin. Orang-orang yang sudah sampai di tingkat mukhlashin, iblis pun sudah tak berdaya untuk menggodanya. Berbeda dengan mukhlishin, masih belum bebas iblis, karena masih bisa dijangkiti penyakit riya. (pelitaonline.com)
Belum ada komentar