Seputaraceh

Detak Jantungmu, Citra Dirimu

Detak Jantungmu, Citra Dirimu
Detak Jantungmu, Citra Dirimu

London — Membangkitkan citra diri yang sehat ternyata hanya sejauh cermin dan detak jantung. Psikolog Inggris menemukan detak jantung memegang kunci untuk citra diri bagi perempuan.

Dalam jurnal Public Library of Science ONE, tim psikolog dari Universitas Royal Holloway Inggris, menulis bahwa perempuan dapat merasa lebih baik dengan tubuhnya jika mereka duduk di depan kaca dan mendengarkan detak jantung mereka.

Mengembangkan kesadaran yang hebat dari sinyal internal tubuh ini dapat meningkatkan emosi yang sehat dan mengurangi sejauh mana perempuan melihat tubuh mereka sebagai obyek, menurut peneliti, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (6/2).

Perempuan yang meninggikan nilai-nilai kesehatan dan menurunkan kekhawatiran mereka terhadap penampilan eksternal dapat mengurangi risiko kondisi seperti anoreksia, kata para peneliti.

Para peneliti meminta mahasisiwi berusia 19 hingga 26 tahun untuk menghitung detak jantung dengan mendengarkan sinyal tubuh mereka dan mengisi “kuesioner objektivitas diri” yang menilai sejauh mana mereka menganggap tubuh mereka sebagai obyek.

Peneliti memang sengaja memilih perempuan sebagai partisipan. Alasannya, kemampuan perempuan dalam urusan mendeteksi detak jantung sendiri, rata-rata lebih rendah.

Dan, hasil penelitian menunjukkan: perempuan yang paling akurat mendeteksi detak jantungnya sendiri adalah yang paling kurang menganggap tubuh mereka sebagai obyek.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki kesadaran sinyal tubuh–seperti detak jantung–rendah, mengalami emosi yang kurang intens dan lebih cenderung melihat diri mereka seperti orang lain melihat mereka.

“Orang-orang ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menganggap diri mereka dari perspektif pengamat luar,” kata Dr Manos Tsakiris, pemimpin studi.

Namun, ada bahaya bahwa beberapa perempuan dapat mengembangkan kecenderungan berlebihan untuk menganggap tubuh mereka sebagai ‘benda’. Mereka mengabaikan nilai-nilai berharga dalam diri mereka, seperti kompetensi fisik dan kesehatan.

“Perempuan yang ‘menilai dirinya sebagai obyek’ rentan terhadap gangguan makan dan berbagai kondisi klinis lain, seperti depresi dan disfungsi seksual.”

Hasil studi baru ini mengungkapkan bahwa meningkatkan kesadaran mereka tentang sinyal internal seperti detak jantung bisa menguntungkan perempuan yang memiliki kecenderungan untuk menjadikan dirinya sebagai obyek.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa orang bisa menjadi lebih baik ketika berlatih mendengarkan detak jantung mereka ketika melihat diri di cermin.

Temuan ini “menunjukkan bahwa mengamati diri di cermin dapat meningkatkan persepsi detak jantung”, dan pada gilirannya dapat berdampak pada kecenderungan orang untuk menatap diri mereka secara objektif para peneliti menulis. (shnews.co)

Belum ada komentar

Berita Terkait