SELAMA berpuluh-puluh tahun, Irlandia dikenal sebagai negara yang penduduknya banyak berpindah ke negara lain. Secara keseluruhan berasal dari Asia dan Afrika, sedangkan sisanya adalah warga asli Irlandia, termasuk komunitas muslim yang menjadi bagian dari penduduk di sana.
Tidak seperti Rohingya di Myanmar, Uighur di China, atau kaum minoritas muslim lainnya yang kerap mendapat diskriminasi berat oleh penduduk asli bahkan pemerintahannya sendiri, muslim di Irlandia rupanya cukup di terima di negara Eropa tersebut.
Terus mencoba untuk hidup berdampingan dengan warga katolik yang merupakan penduduk mayoritas di Irlandia, muslim di Irlandia kerap memanfaatkan diskusi dan bersikap lebih baik di tengah-tengah masyarakat.
“Ketika kita berbicara tentang masyarakat Irlandia yang lebih luas, ada banyak keasyikan tersendiri dalam wacana publik tentang kehadiran Muslim di Irlandia,” kata Oliver Scharbrodt, seorang profesor di University College Cork dan ahli dalam bidang populasi Muslim Irlandia.
Kehadiran Muslim di Irlandia dan tradisi mereka diterima dengan baik oleh penduduk katolik Irlandia. Hal itu terlihat dimana umat Islam tidak menemukan kendala dari publik dalam membangun tempat ibadah untuk memenuhi kewajiban agama mereka.
Hingga saat ini, pusat masyarakat Muslim Di daerah Clongriffin, kota Dublin yang terdiri dari sebuah masjid, sekolah, dan fasilitas gedung berlantai tiga belum menghadapi protes publik seperti dengan situasi di negara-negara Eropa dan Amerika pada umumnya.
Penerimaan Muslim di Irlandia bermula dalam sebuah cerita seorang imigran Muslim di negara tersebut, kebanyakan dari mereka merupakan para pelajar. Sebuah sejarah panjang kemiskinan dan imigrasi Irlandia juga membantu dalam penerimaan dari populasi Muslim di sana.
Populasi Muslim di Irlandia sekitar 1,1 persen dari 4,5 juta orang. Namun, Jumlah mereka terus naik karena imigrasi, kelahiran domestik, dan dalam beberapa kasus sejumlah orang asli Irlandia menjadi mualaf.
Dalam dua dekade lalu, Muslim Irlandia berjumlah sekitar 4000 jiwa. Sebuah sensus 2011 mencatat 49.204 warga Muslim di Irlandia, termasuk hampir 12.000 anak usia sekolah. Angka-angka itu mewakili peningkatan 51 persen sejak 2006.
Penerimaan di Masyarakat juga membantu Muslim mudah bergaul ke dalam masyarakat Irlandia. “Masyarakat Irlandia merupakan orang yang sangat ramah, orang yang sangat religius,” kata Mustafa Alawi, yang berasal dari Bahrain yang kini mengoperasikan sebuah klinik swasta.
Irlandia dikenal dengan sejarah toleransinya. Sebuah survei tahun 2012 oleh Komisi Eropa tentang diskriminasi di Uni Eropa menemukan bahwa 79 persen dari penduduk Irlandia menggambarkan diskriminasi berdasarkan agama atau kepercayaan adalah langka atau tidak ada di Irlandia. (islampos.com)
Belum ada komentar