Lampung — Dua tahun lalu, pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI). Program ini bertujuan memajukan perekonomian Indonesia dengan menggeliatkan roda ekonomi sampai ke daerah-daerah terpencil.
Untuk mencapai target MP3EI, pemerintah pun membagi Indonesia ke dalam enam koridor besar yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Kemudian, pembangunan di keenam koridor ini disesuaikan dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki tiap koridor.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menyatakan, guna memenuhi target tersebut, maka Indonesia membutuhkan tenaga kerja di bidang industri dalam jumlah banyak. Terutama dari kalangan insinyur, atau lulusan pendidikan teknik, baik dari institut maupun universitas.
Sayangnya, hingga saat ini Indonesia baru memiliki dua institut teknik negeri yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Kedua kampus teknik sepuh ini tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan Indonesia akan insinyur.
“Kita membutuhkan sekira 91.963 insinyur dari berbagai bidang di keenam koridor tadi,” kata Nuh, dalam paparannya, saat Rakor Gubernur se-Wilayah Sumatera di Lampung, belum lama ini.
Nuh memaparkan, jika dibagi menurut koridor MP3EI, maka koridor Sumatera membutuhkan 19.575 insinyur, koridor Jawa butuh 28.993 insinyur, koridor Kalimantan mencari 14.886 insinyur, koridor Sulawesi membutuhkan 11.218 insinyur, koridor Maluku 4.030 insinyur dan koridor Papua 13.261 insinyur. Jumlah insinyur tersebut terbagi dalam 13 disiplin ilmu.
“Kita butuh insinyur di bidang Teknik Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Kimia, Lingkungan, Pertanian, Teknik Pangan, Teknik Industri Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Pertambangan, Perminyakan, Kelautan dan Penerbangan,” imbuh Mantan Rektor ITS itu.
Untuk memenuhi kebutuhan insinyur dan mendukung pencapaian target MP3EI itulah, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menggenjot pembangunan berbagai perguruan tinggi baru. Dalam bidang teknik, Kemendikbud membangun dua institut teknologi negeri baru di Sumatera dan Kalimantan. Proyek pembangunan Institut Teknologi Sumatera (Itera) akan ditangani langsung oleh ITB. Sedangkan proyek pembangunan Institut Teknoloogi Kalimantan (ITK) didampingi oleh ITS.
“Selain untuk menyeimbangkan kualitas dan kuantitas SDM dalam rangka mendukung pencapaian target MP3EI, pembangunan Itera juga dilatarbelakangi munculnya tantangan global seperti APEC, WTO, AFTA, dll yang mensyaratkan SDM mumpuni dalam bidang sains dan teknologi,” tutur Nuh. (okezone.com)
Belum ada komentar