Amerika Serikat — Satu kelompok dokter anak Amerika Serikat yang berpengaruh mengatakan sunat terhadap bayi yang baru lahir memberi manfaat kesehatan yang jauh lebih banyak ketimbang risikonya.
Asosiasi dokter anak Amerika menyebut bahwa data yang mereka miliki menunjukkan sunat mengurangi risiko kanker penis, infeksi saluran air seni, dan penularan penyakit seksual semacam HIV.
Dukungan terhadap sunat ini merupakan sebuah perubahan dari sikap mereka 13 tahun sebelumnya yang netral.
Namun demikian asosiasi dokter anak itu juga menekankan bahwa keputusan terakhir ada di tangan orang tua bayi. Praktek sunat sendiri telah turun drastis di Amerika karena sebelumnya dianggap berisiko dan memberi manfaat medis yang relatif bisa diabaikan.
Beberapa negara bagian Amerika bahkan menolak untuk memasukkan praktek sunat ke dalam bagian dari jaminan asuransi kesehatan mereka.
Masih kontroversial
Walau terjadi penurunan praktek sunat di Amerika, sekitar separuh anak laki-laki di Amerika atau sekitar 1 juta anak masih menjalani praktek ini. Terutama sekali di daerah dengan penduduk Muslim atau Yahudi yang mewajibkan sunat bagi anak laki-laki.
Sunat pada intinya membuka kulit di ujung penis. Praktek ini bisa mengurangi kemungkinan penyakit tumbuh di bawah kulit penis.
Langkah asosiasi dokter anak ini disesalkan oleh psikolog Ronald Goldman, direktur sebuah kelompok antisunat Amerika.
Menurut Goldman manfaat kesehatan yang disebut asosiasi dokter anak itu cacat bukti dan bahwa dukungan mereka terhadap sunat sama sekali tidak bisa diterima.
Goldman berpegang bahwa proses penyunatan berpotensi menimbulkan trauma.
Organisasi medis lain, asosiasi medis Amerika dan akademi dokter keluarga Amerika menyatakan posisi netral mereka terhadap persoalan sunat ini. (BBC Indonesia)
Belum ada komentar