Seputaraceh

Duta Wisata Aceh 2017 dan Tantangan Masa Depan

Duta Wisata Aceh 2017 dan Tantangan Masa Depan
Duta Wisata Aceh 2017 dan Tantangan Masa Depan

TANPA terasa setahun telah berlalu saat Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar kegiatan Pemilihan Duta Wisata Aceh 2016 di Kota Langsa yang berhasil menunjukkan Fadli Nora Iranda berpasangan dengan Cut Putri Nuzulia Syarif keluar sebagai Duta Wisata Aceh 2016.

Tahun ini Pemilihan Duta Wisata Aceh (PDWA) 2017 digelar 13-16 Oktober di Kota Banda Aceh yang malam pembukaan berlangsung 13 Oktober di Hotel Grand Nanggroe Aceh yang diikuti oleh peserta duta wisata dari 23 kabupaten/kota.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Reza Fahlevi menyatakan, bahwa PDWA 2017 digelar dalam untuk mensukseskan Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia melalui keterlibatan Duta Wisata Aceh sebagai digital volunteer atau laskar digital dalam menviralkan berbagai pesona wisata Aceh.

“PDWA 2017 kali ini mengusung tema Ayo Promosikan Pesona Wisata Aceh melalui Media Digital bertujuan melahirkan generasi muda dengan sebutan Duta Wisata Aceh yang memiliki talenta dan kreatifitas berkarya,” sebut Reza.

Duta Wisata Aceh yang kita harapkan, tambah Reza harus memiliki kepedulian dalam mengeksplorasi berbagai potensi dan keunikan daerah serta mempromosikan potensi tersebut kepada wisatawan melalui media digital, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kemajuan ekonomi di daerah.

“Pemilihan tema ini pada acara PDWA 2017 sungguh tepat dan strategis, dimana Aceh saat ini membutuhkan motivasi dan peran anak muda laskar digital dan komunitas untuk terus membangun negeri dan mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata halal melalui media digital,” imbuh Reza.

Memasuki satu dekade, PDWA tahun ini akan mengangkat sesuatu yang berbeda dari tahun sebelumnya seiring dengan kemajuan teknologi, seperti diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani saat persiapan PDWA 2017 di Hotel Grand Nanggroe Aceh.

“Ada beberapa item di PDWA tahun ini yang akan sedikit beda, hal ini tidak terlepas dari berbagai masukan dan juga pertimbangan soal promosi pariwisata yang ke depan terus ditekankan melalui media digital, salah satunya pendaftaran peserta melalui daring di situs resmi Disbudpar Aceh, www.disbudpar.acehprov.go.id,” paparnya.

Selain itu, seluruh peserta PDWA 2017 nantinya juga akan berkunjung ke beberapa sekolah dalam rangka sosialisasi pariwisata.

“Peserta PDWA yang telah berhadir sesuai persyaratan juga telah dinyatakan mampu membaca Al Qur’an, mampu berbahasa daerah, bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, menguasai atraksi seni dan presentasi potensi wisata daerah, menguasai ilmu pengetahuan, IT dan berkepribadian baik serta tetap menjaga prilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami selama masa karantina,” tambah Rahmadhani.

Nantinya, pasangan Duta Wisata Aceh 2017 yang terpilih pada malam penobatan yang berlangsung 16 Oktober mendatang di Amel Convention Center akan diberangkatkan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur atas nama Pemerintah Aceh pada tanggal 28 November – 3 Desember 2017 untuk bersaing kembali pada tingkat Nasional dengan peserta Duta Wisata dari 33 provinsi lainnya se Indonesia.

PDWA kali ini terlaksana berkat dukungan semua pihak dan sponsor, seperti BNN Aceh, Rich Water, Garuda Indonesia, Mangat Usaha Travel, Hammock Saweu Aceh, Al Maz, Psikodista Konsultan, PT. Paragon Technology dan Hijaj Aceh.

Belum ada komentar

Berita Terkait