Jakarta — Pada pergelaran Sabang Jazz Festival yang akan digelar untuk kali pertama di Sabang Fair, Pulau Weh, Aceh, 22 Desember 2012, artis yang juga Direktur Jazz Festival Dwiki Dharmawan bersama band Krakatau akan menyuguhkan sebuah pertunjukan jazz yang dipadunya dengan permainan alat musik tabuh dari Aceh yang bernama rapai.
“Khusus yang di Sabang ini, saya lihat Aceh punya seni rapai. Saya rasa ini dahsyat, ini permainan semacam rebana yang besar, lebih besar dari yang di Arab,” jelas Dwiki dalam wawancara sesudah pada jumpa pers 1st Annual Sabang Jazz Festival di d’Consulate Resto, Jalan Jaksa, Jakarta Pusat, Senin (17/12) lalu.
Bunyi-bunyian dari rapai menurut Dwiki paling pas untuk dipadukan dengan jazz. “Rapai ini punya pukulan poliritmik yang sahut-sahutan. Pukulan rapai ini menurut peneliti dari luar negeri sangat menarik,” urai Dwiki.
Agaknya, mengeksplorasi rapai saja belum cukup untuk melengkapi aksi Dwiki bersama Krakatau dalam pergelaran yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Kota Sabang ini.
“Di Aceh juga ada lantunan yang seperti tidak punya lantunan nada dasar. Kami, Krakatau akan mengadopsi vokal Aceh itu,” terangya.
Selain Dwiki bersama Krakatau, Sabang Jazz Festival 2012 juga akan diramaikan oleh vokalis Andien bersama Nikita Dompas Band; pemusik senior Fariz RM; para pemusik jazz luar negeri Steve Thornton (Malaysia) dan Ron Reeves (Australia); Rafly dari Aceh; drummer muda Ibnu Rafi; gitaris Agam Hamzah; serta Farabi All Stars featuring Iwan Abdie dan Ita Purnamasari. (kompas.com)
Belum ada komentar