Seputaraceh

Gara-gara Lagu HP, Adik Bacok Abang hingga Tewas

Blangkejeren – Pertikaian keluarga terjadi di Gampong Kunke, Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues. Akibatnya, Rahman Ariga, 24, tewas setelah beberapa saat dibacok M Nur, yang tak lain adik kandungnya.

Kapolres Gayo Lues AKBP Eddy Djunaidi melalui Kapolsek Putri Betung Aiptu Suwandi mengatakan, pembacokan terjadi menjelang berbuka puasa, Kamis (19/8/2010).

“Saat itu, pelaku M Nur memutar lagu di telepon genggamnya. Namun, sang abang melarang dan meminta lagunya diganti dengan yang lain. Akan tetapi, M Nur tidak menghiraukan permintaan tersebut,” katanya.

Merasa permintaannya tidak digubris, akhirnya Rahman kalap dan melayangkan bogem mentah ke pipi M Nur. Tak hanya itu, sang ayah, Abd Rahman, 80, ikut marah dan turut menampar M Nur sekali.

Tak diterima dikeroyok, M Nur bergegas mengambil sebuah pisau yang tergantung tidak jauh dari mereka. “Saat itulah terjadi rebut-rebutan pisau,” kata Kapolsek.

Ketika M Nur dan ayahnya berebut pisau, tiba-tiba bacokan mengarah ke paha Rahman Ariga. Sang abang langsung terkapar dan berlumuran darah.

Sementara, Abd Rahman dan anaknya terus berebutan, sehingga pada akhirnya, paha sang ayah terkena bacokan M Nur. “Warga berhamburan ke rumah itu karena mendengar teriakan ayah dan anak tersebut,” katanya.

Kapolsek mengatakan, kedua korban dilarikan Puskesmas Putri Betung dengan mobil polisi setelah sebelumnya sempat mendapat pertolongan dari bidan desa.

“Setibanya di puskesmas, nyawa Rahman Ariga tidak tertolong karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Sedangkan Abd

Rahman terpaksa dilarikan ke RSUD Gayo Lues karena kondisinya kritis,” sebut Kapolsek.

Sementara, M Nur langsung diamankan polisi dan digelandang ke Mapolres Gayo Lues. Jenazah Rahman Ariga dimakamkan keluarganya kemarin pagi. Hingga Jumat siang, kondisi Abd Rahman yang mulai membaik.(*/ha/cas)

1 Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. (Privacy Policy)

  1. Na’u jubilah himinjalik, apa yang terjadi di kabupaten gayo lues ini sehingga kita sering mendengar kejadian pembunuhan di sini sejak tahun 2010.

    Apa masuk akal ya? gara-gara di awal tahun baru 2010 pas sudah ada yang membunuh (menyembelih) waktu itu di simpang empat kota lintang sehingga tahun ini menjadi darah panas sehingga kejadian ini selalu terulang sampai 2011 nanti kususnya di kabupaten gayo lues ini.

Berita Terkait