KOMUNITAS Laskar Digital Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Aceh selaku inisiator destinasi digital Pasar Lambung, akhirnya secara resmi menggait beberapa stakeholder terkait kehadiran pasar zaman now ini yang nantinya akan dirilis mulai akhir April ini.
Hal tersebut dibuktikan lewat penandatanganan​ MoU yang berlangsung dalam sebuah rapat koordinasi dengan pihak terkait, Jumat (13/4/2018) di diruang rapat lantai 2 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Rapat yang dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Amiruddin tersebut turut dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, Aparatur Desa Lambung, perwakilan Pemerintah Kota Banda Aceh serta sejumlah kepala bidang terkait di lingkungan Disbudpar Aceh.
“Maksud kerjasama ini tentunya untuk menyukseskan rangkaian promosi pariwisata Indonesia dengan tema Pasar yang sebelumnya telah sukses dilaksanakan dibeberapa daerah di Indonesia. Kali ini, Aceh juga akan mengenjot pariwisata pasar dengan istilah “Destinasi Digital Zaman Now” yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kita semua,” sebut Reyhan Gufriansyah selaku Ketua Umum GenPI Aceh.
Tentunya dukungan penuh dari beberapa pihak terkait ini, tambah Reyhan sangat dibutuhkan untuk menyukseskan destinasi pasar jaman now ini.
Sambutan hangat juga terlihat dari Plt Kadisbudpar Aceh Amiruddin yang begitu antusias dalam menyambut kreatifitas pecinta wisata dalam mempromosikan pariwisata Aceh dengan inovasi-inovasi baru, salah satunya dengan membuat destinasi digital Pasar Lambung yang diharapkan akan menjadi destinasi baru yang belum pernah mereka kunjungi sekaligus menjadi suatu daya tarik bagi wisatawan untuk datang.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras anak-anak muda kreatif Aceh yang terus memberikan hal-hal baru dalam peningkatan sektor pariwisata, seperti yang dilakukan oleh komunitas GenPI Aceh ini, dimana creative value dan commercial value pariwisata dikemas dalam suasana baru dengan istilah Destinasi Digital Jaman Now yang diberi nama Pasar Lambung,” ujar Amiruddin.
Ia menambahkan, keberadaan Pasar Lambung sendiri sangat tepat berada di desa Lambung Kecamatan Meuraxa, mengingat masih banyak lahan kosong yang sangat pantas untuk pengadaan kegiatan wisata. Ditambah dengan efek positif yang akan didapatkan oleh masyarakat sekitar desa Lambung baik dari segi kreatifitas maupun peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Rapat koordinasi dan penandatanganan Mou ini juga merupakan suatu bukti bahwa masyarakat Aceh berkomitmen penuh dalam memajukan pariwisata Aceh dengan melakukan pembaruan ide-ide yang menarik dalam mengemas pariwisata menjadi sesuatu hal yang unik dan tentunya mampu menarik minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi digital yang akan menjadi spot instagramable ini.[]
Belum ada komentar