Banda Aceh — Harga ikan segar masih “melambung” di Kota Banda Aceh dikarenakan pasokannya masih terbatas menyusul belum normalnya aktivitas para nelayan melaut pascalebaran Idul Fitri 1433 Hijriah.
Para pedagang di Banda Aceh menjelaskan masih mahalnya harga ikan segar itu karena terbatasnya pasokan dan dipastikan beberapa hari mendatang akan normal kembali.
“Sudah kebiasaan di Aceh, setiap hari raya masyarakat terutama para nelayan menikmati suasana libur hingga sepekan pascalebaran,” kata Buyung, pedagang ikan keliling di Kota Banda Aceh, Senin (27/08).
Dijelaskan, ikan tongkol yang biasanya sekitar Rp30.000/kilogram dan kini berkisar antara Rp60.000-Rp65.000/kilogram. Namun, harga saat ini lebih murah sekitar 25 persen dibandingkan dua hari sebelumnya.
“Sebagian nelayan memang sudah melaut, tapi belum normal sehingga pasokan kepedagang juga masih terbatas, sehingga berpengaruh pada tingginya harga jual,” kata Asril, pedagang di Peunayong Kota Banda Aceh.
Abdul Yatim, pedagang juga menjelaskan masih tingginya harga komoditas laut itu karena sebagian ikan kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh dipasok dari luar.
“Masih terbatasnya nelayan melaut, sehingga pedagang besar memasok ikan dari luar, seperti ikan dari wilayah timur Aceh termasuk dari Medan (Sumatera Utara),” kata dia menjelaskan.
Sementara harga udang tambak masih normal, seperti ukuran sedang berkisar antara Rp55.000-Rp60.000/kilogram. Ikan lele jumbo Rp22.500-25.000/kilogram ditingkat pedagang pengecer di Kota Banda Aceh.
Selain itu, akvitas pedagang sayur-mayur dan berbagai kebutuhan pokok masyarakat di pusat pasar tradisional seperti Peunayong, Setui dan Ketapang juga mulai berangsur normal pascalebaran Idul Fitri.
Harga sayur-mayur juga bergerak turun dibandingkan menjelang dan pascabeberapa hari lebaran puasa, menyusul aktivitas pedagang yang hampir mencapai 100 persen. (ant)
Belum ada komentar