Seputaraceh

Hujan Deras Guyur Abdya, 13 Desa Terendam Banjir

Blangpidie – Luapan air dari sejumlah sungai akibat hujan deras yang mengguyur Aceh Barat Daya (Abdya) sejak Jumat (9/4/2010) sore kembali merendam perkampungan penduduk. Sedikitnya 13 desa di empat kecamatan dalam wilayah kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terendam banjir luapan, sementara 30 meter bronjong pengaman tebing runtuh.

Namun banjir yang mulai meluap ke rumah warga sekitar pukul 19.15 WIB malam itu tidak merendam desa yang sudah dilanda banjir pada Senin (5/4/2010) lalu.

Warga yang sedang asyik bersama keluarga Jumat malam terpaksa mengemas barang karena air masuk ke dalam rumah secara mendadak. “Air naik sangat cepat,” kata Darman, warga Kecamatan Lembah Sabil, kemarin.

Pantauan wartawan kemarin, di Kecamatan Manggeng tujuh desa di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) disapu banjir sekitar 30 hingga 60 cm, masing-masing Desa Seunelob, Keude Manggeng, Tokoh, Desa Tengah, Sejahtera, Blang Manggeng dan Desa Padang.

Sejumlah pejabat Abdya termasuk Dandim 0110 Abdya Letkol Inf Purnomo, Jumat (9/4/2010) malam sekitar pukul 21.00 WIB mengunjungi daerah yang dilanda banjir terutama di Kecamatan Manggeng.

Danramil 06 Manggeng Kapten Inf Iriaman kemarin menyebutkan, banjir yang merendam rumah warga adalah air dari luapan sungai Krueng Manggeng. “Daerah yang ada di sepanjang DAS Manggeng secara otomatis terendam banjir,”sebutnya.

Luapan Krueng Manggeng juga merendam dua desa di Kecamatan Lembah Sabil yaitu Desa Alue Rambot dan Merurandeh. “Kedua desa itu juga berada di DAS Krueng Manggeng,” sebut M Amin, warga Desa Merandeh yang rumahnya juga ikut direndam banjir setinggi lutut pria dewasa.

Secara terpisah Camat kecamatan Lembah Sabil Drs T.Miswar Ali mengatakan, akibat banjir tersebut, sepanjang 30 meter bronjong pengaman tebing di Desa Padang Bakreng runtuh, akibatnya hunian warga yang berada di sekitar terancam.

Pihaknya mengharapkan agar pemerintah setempat segera merehab bronjong pengaman tebing yang runtuh tersebut. “Kita akan segera buat laporannya,” kata Miswar yang emngaku sedang berada di lokasi bronjong yang runtuh.

Di Kecamatan Tangan-Tangan ratusan rumah di tiga desa yaitu Desa Drien Jalo, Mesjid dan Padang Kawa juga direndam banjir akibat meluapnya Sungai Tangan-Tangan.

Sungai yang mulai dangkal itu juga merusak DAS hingga belasan meter kebun warga amblas ke sungai termasuk kepala jembatan Tangan-Tangan mulai terkikis sehingga sangat membahayakan bila banjir berikutnya datang.

Menurut Idrus Amin yang kebunnya amblas ke sungai, menyebutkan, hujan deras di daerah pergunungan membuat sungai tidak mampu menampung air yang terus membesar.

“Sebaiknya aliran sungai dikeruk dan sejumlah tempat dibuat tebing pengaman dari bronjong sehingga bila air membesar tidak meluap ke perkampungan warga,” harapnya.

Banjir juga melanda Desa Pante Cermin Kecamatan Babahrot yang berada di aliran Sungai Kruang Babahrot. Sekitar 30 cm rumah warga terendam banjir luapan. Air yang membesar secara tiba-tiba juga menyeret satu mobil dam truk yang lagi dicuci oleh pemiliknya sekitar 50 meter.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Abdya mengatakan kalau banjir kali ini tidaklah membahayakan. Pihaknya mengaku sudah crosscek kepada seluruh Camat dalam wilayah Abdya dan juga para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan didapat keterangan kalau banjir tidaklah parah dan tidak adanya masa panik.

Namun diakui Hanafiah, pihaknya tetap waspada untuk menjaga segala kemungkinan yang tidak diinginkan, apalagi cuaca di daerah Abdya masih sangat mendung. “Kita siaga penuh,” tutupnya.(*/ha/fri)

Belum ada komentar

Berita Terkait