DISELA-SELA kegiatan safari dakwah ke Aceh, Ustaz Prof H Abdul Somad Batubara Lc PhD menyempatkan diri bersama rombongan mengunjungi Kampus Paya Lipah dalam rapat senat terbuka yang berlangsung di Auditorium Tgk Chik Abdurrahman, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Kehadiran UAS disambut langsung Rektor IAI Almuslim Aceh yang saat itu sedang memimpin rapat senat terbuka di lantai tiga.
Begitu mendapat informasi UAS sudah tiba, Rektor beserta tim panitia minta izin turun jemput ulama asal Riau tersebut yang sudah berada di bawah.
Kehadiran UAS bersama rombongan sempat membuat sebagian tamu undangan di lantai bawah kaget, UAS pun langsung beranjak naik ke lantai tiga dan dipersilakan untuk duduk pada panggung utama togawan, tidak berapa lama UAS langsung dipersilakan menyampaikan orasi ilmiah di depan ratusan mahasiswa dan tamu undangan.
Dengan gaya khasnya, UAS sampaikan orasi ilmiah di hadapan unsur Forkopimda Bireuen, pejabat kampus serta orang tua/wali, tamu dan undangan, juga mahasiswa di wisuda.
“Selama mahasiswa menempa pendidikan sampai selesai, saya tidak pernah masuk kelas, saya tidak pernah mengajar, bertatap muka, tiba-tiba begitu acara wisuda saya diberikan kehormatan, hanya Allah yang dapat memberikan balasan, kepada rektor dan civitas akademika telah memberi kenangan terindah bagi saya. Sejak 2017-2023 baru ini saya langsung diundang ke acara rapat senat terbuka,” ujar yang disambut tawa tamu yang hadir.
Untuk menjadi seorang sarjana itu, kata UAS tingkat kesulitannya sangat luar biasa, mau di wisuda saja harus melalui proses.
“Maka yang ingin saya sampaikan kepada adik-adik semua. Pertama, jangan jadikan keberhasilan di kampus sebagai awal puncak kesuksesan,” pesannya.
Menurut UAS, kalau menjadikan kesuksesan di kampus, itulah kesuksesan, nanti setelah sampai di pucuknya, biasanya orang bila sampai di puncak, dia akan turun ke bawah.
“Maka, jadikan ini adalah sebagai salah satu proses kesuksesan,” imbuhnya.
Sebuah kesuksesan itu bukan karena indek prestasi (IP) 3,5, bukan bisa jadi ketua senat, kesuksesan nanti setelah terjun di masyarakat, gunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat, jangan bahasa kampus dibawa ke masyarakat.
UAS berharap kepada wisudawan IAI Almuslim Aceh agar ilmu-ilmu yang telah diperoleh di kampus, agar dapat dibumikan dan membumi di tengah masyarakat.
Hal kedua juga diingatkan UAS kepada kepada masyarakat, jangan menolak alumni IAI Almuslim Aceh. Karena apabila mereka menjadi menantu inilah akan membimbingnya saat sakratul maut, mereka lah yang akan menjadi imam bagi anak dan cucunya.
Sedangkan pesan ketiga berdakwah adalah kewajiban, viral itu takdir, yang spontan di sambut tawa hadirin.
Dicontohkan, buat kanal youtube saja memakai handphone buat cerita pendek-pendek saja dan ambil video sendiri. Misalnya, hidupkan ada pokok kayu, lalu sapa hai gaes, hidup ini seperti pohon kayu, jadi lah pohon kayu yang rindang bisa menjadi menaungi banyak orang, kalau bisa berbuah, buahnya bisa di petik.
“Andai tidak jangan sampai menyusahkan banyak orang. Tapi ingat prinsip pohon kayu, sampai masanya tumbuh, sampai masanya tua, sampai masanya layu, sampai masanya tumbang, pohon kayu sudah bermakna, kamu bagaimana?” kelakar UAS yang disambut tawa para wisudawan dan undangan.
Di akhir orasi ilmiah, UAS turut mengucapkan selamat wisuda bagi wisudawan angkatan X IAI Almuslim Aceh, mudah-mudahan ilmunya dapat bermanfaat untuk umat dan bangsa.
Belum ada komentar