Suriah — Pemberontak Suriah terus menggempur pasukan pemerintah yang loyal ke Presiden Bashar al-Assad di sekitar Damaskus, Kamis (29/11). Membuat sejumlah infrastruktur publik menjadi lumpuh, termasuk jaringan komunikasi. Alhasil, negara di Timur Tengah tersebut kini semakin terisolasi dari dunia luar.
Dikutip dari Reuters, Jumat (30/11), jaringan internet dan telekomunikasi di Suriah telah terputus sama sekali. Akibat, warga lokal dan pendatang tidak bisa mengakses situs internasional.
“Sejak pukul 10:26 PM waktu Damaskus, jaringan internet Syria ke Internasional lumpuh. Kejadian ini membuat IP address yang berasal dari Suriah tidak bisa mengakses ke luar negeri,” kata perusahaan monitorig Renesy.
Tak bisa diaksesnya internet dan telekomunikasi ini ternyata juga dirasakan hingga ke bandara internasional Suriah.
Diduga pemutusan ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin informasi kekacauan yang berkecamuk di Suriah melebar ke dunia internasional. Namun, pihak pemerintah menuding ini adalah tindakan teroris.
Belum diketahui sampai kapan jaringan internet ini akan segera pulih kembali.
Akses ke Bandara Lumpuh
Sementara itu, juru bicara dewan militer pemberontak di Damaskus Musaab Abu Qitada mengatakan artileri ditembakkan rekan-rekannya dengan target tempat militer di dalam bandara. Menurutnya, pertempuran terjadi kurang dari satu kilometer dari kompleks tersebut.
“Kami ingin membebaskan bandara karena ada laporan yang menunjukkan pesawat sipil diterbangkan membawa senjata untuk rezim. Adalah hak kami untuk menghentikan hal itu,” katanya.
Meski pemberontak mengatakan pertempuran masih terus terjadi, Menteri Informasi Suriah mengatakan jalan raya menuju bandara sudah aman pada Jumat (30/11), setelah pasukan keamanan membersihkannya dari teroris.
Dia pun menyebutkan bandara beroperasi seperti biasanya, namun tidak ada penerbangan yang dijadwalkan akan mendarat Jumat (30/11) sore.
Nyatanya banyak penerbangan yang sudah menghentikan penerbangan mereka. Emirates Airline dan EgyptAir di Dubai pun membatalkan penerbangan ke ibu kota Suriah.
Di sisi lain, jaringan internet dan telepon juga mati di seluruh Suriah. Pemberontak dan pemerintah saling lempar tudingan tentang siapa yang bertanggung jawab atas pemutusan listrik dan jalur komunikasi yang terjadi.
Pemberontak yang ingin menggulingkan Presiden Assad pun telah berhasil di berbagai kawasan di Suriah dengan menyerbu basis militer. Mereka kini terus menekan serangan di Damaskus, tempat pusat kekuasaan Assad. (mi/dtc)
Belum ada komentar