Seputaraceh

Ir Ryantori, Pencipta Konstruksi Bangunan Tahan Gempa

Ir Ryantori, Pencipta Konstruksi Bangunan Tahan Gempa
Ir Ryantori, Pencipta Konstruksi Bangunan Tahan Gempa

Jakarta — Berawal dari bencana tsunami di Aceh pada 26 Desember 2006 silam, muncul sebuah keajaiban yang menakjuban dunia berupa terdapat 32 bangunan yang tetap berdiri kokoh dan masih berfungsi dengan baik.

Ternyata 32 bangunan tersebut menggunakan pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) yang dirancang seorang insinyur Indonesia bernama Ir Ryantori.

“Ke-32 bangunan yang masih kokoh di Aceh itu antara lain Gedung Taspen, Gedung Dinas Perhubungan Provinsi NAD, Gedung RSUD Simeulue dan Gedung Dinas Kesehatan Simeulue,” ujar Ryantori kepada LICOM, Rabu (9/1).

Keampuhan konstruksi ini semakin diakui setelah puluhan gedung berlantai dua hingga tujuh di Kota Padang juga menggunakan pondasi KSLL utuh dan selamat dari gempa Padang pada 30 September 2000 lalu. “Pondasi KSLL juga telah teruji terhadap guncangan gempa-gempa besar di Aceh, Bengkulu, Padang, Palu, Manado dan Manokwari. Ini terbukti menjadi solusi pembangunan bagi gedung di kawasan gempa bumi dan tsunami,” terangnya.

Atas prestasi Konstruksi Sarang Laba-Laba itu, Ryantori dihadiahi dua rekor dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni dari segi sistem pondasinya dan sebagai satu-satunya sistem pondasi yang mampu menyelamatkan bangunan-bangungan yang didukungnya dari gempa berkekuatan 9,1 skala ritcher dengan ratio keberhasilan 100 persen.

Dari dua rekor dunia dari MURI, Ir. Ryantori ternyata masih menyandang enam rekor dunia lainnya, diantaranya inovasi lukisan Presiden Soeharto dari perangko bergambar mantan Presiden RI itu dan lukisan Margareth Tachter dari perangko gambar mantan perdana menteri Inggris itu. Rekor lainnya adalah penemuan abjad Ryantori. Ia menyusun abjad untuk memudahkan seseorang memahami cara melafalkan Bahasa Indonesia secara cepat.

Abjad Ryantori tidak mengubah arti dari tatanan bahasa Indonesia yang sudah dibakukan. Dalam buku abjad Ryantori penulisan kata demi kata yang menggunakan abjad Ryantori dituliskan berupa singkatan-singkatan dengan menghilangkan beberapa huruf A dalam sebuah kata, dengan maksud memudahkan pelafalan Bahasa Indonesia.

“Orang asing bisa dengan cepat memahami bahasa Indonesia dengan abjad ini. Dengan abjad Ryantori ini mereka dapat melafalkan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar,” pungkasnya. (lensaindonesia.com)

Belum ada komentar

Berita Terkait