DPRK Sabang Provinsi Aceh, meminta Dinas Perhubungan maupun pihak terkait lainnya mengevaluasi jadwal pelayaran kapal cepat Sabang-Banda Aceh maupun sebaliknya, sehingga penyeberangan masyarakat maupun wisatawan bisa terlayani dengan baik.
“Evaluasi ini bertujuan untuk pengaturan jadwal keberangkatan kapal cepat mengingat bertambahnya armada pelayaran Sabang-Banda Aceh, sehingga wisatawan dan masyarakat terlayani dengan baik,” kata Ketua Komisi A DPRK Sabang EMK Munthadir di Banda Aceh, Rabu (17/4).
Ia menyatakan evaluasi dan usulan perubahan jadwal pelayaran ini merupakan aspirasi dari masyarakat Sabang setelah bertambahnya armada kapal cepat, sehingga perlu pengkajian ulang jadwal pelayaran Sabang-Banda Aceh.
Selama ini, kata dia, sarana transportasi laut penumpang dari Sabang, Pulau Weh ke Banda Aceh dan sebaliknya dilayani dua kapal cepat, yakni kapal Express Bahari C3 dan KMP Pulo Rondo. Kemudian, kapal cepat melayani rute tersebut bertambah setelah didatangkan kapal Express Bahari-9.
“Saat ini sudah tiga kapal cepat melayani penumpang dari dan ke Sabang-Banda Aceh. Selain itu, juga ada KMP BRR yang mengangkut penumpang dan barang,” jelas politisi Partai Demokrat tersebut.
EMK Munthadir juga menyarankan jadwal keberangkatan ketiga kapal cepat tersebut. Misalnya kapal Express Bahari-9 diusulkan berangkat dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh tujuan Sabang pukul 08.00 WIB. Dari Sabang ke Banda Aceh pukul 17.00 WIB.
Sedangkan kapal Express Bahari C-3 diusulkan berangkat dari Sabang ke Banda Aceh pukul 08.00 WIB. Sementara, kapal cepat Pulo Rondo jadwal keberangkatannya pukul 09.30 WIB dari pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh tujuan Sabang.
Selain itu, kata EMK Munthadir, jadwal keberangkatan kapal cepat tersebut harus terkoneksi dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat komersial yang mendarat ke Aceh, sehingga wisatawan “Usulan perubahan jadwal kapal cepat ini untuk memudahkan pengunjung atau wisatawan yang hendak ke Pulau Weh dan disesuaikan dengan jadwal kedatangan pesawat yang membawa turis maupun pelaku bisnis,” ungkap EMK Munthadir. (ant)
Belum ada komentar