Bireuen, Seputar Aceh – Beberapa kalangan di Kabupaten Bireuen meminta pemerintah daerah setempat tidak menutup mata dan segera merespon kerusakan jalan di kilometer 24 hingga 30 di Kecamatan Juli, Bireuen. Jalan itu sering rusak karena longsor.
Longsor sering terjadi di kawasan perbatasan antara Bireuen dan bener Meriah itu. Kondisinya bahkan mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Jalan Bireuen-Takengon mulai kilometer 24 sampai 31 sering rusak parah karena longsor. Tapi, pemerintah Bireuen sendiri kurang respon dan tidak peduli. Seharusnya tidak menutup mata, itu masih wilayah Bireuen,” kata Abdullah (51 tahun), tokoh masyarakat di kawasan kilometer 24 Juli, Bireuen, Kamis (10/12).
Hal sama juga diungkapkan Armia (30 tahun), supir anggutan umum BE trayek Bireuen-Takengon.
“Selama ini, yang paling menakutkan saat memasuki kilometer 24 hingga kawasan Cot Panglima. Selain jalannya licin dan sempit, bongkahan gunung serta kayu sering runtuh dan menutupi badan jalan, apalagi bila di musim hujan,” ujarnya.
Jalan di kawasan Bener Meriah menuju Takengon sebagian besar mulai diperbaiki dan diperlebar. Tapi, jalan di kawasan ujung selatan Bireuen masih sering rusak dan sempit, kata supir itu. [sa-ful]
Belum ada komentar