SEBUAH kapal kuno berbendera Portugal, Flor de la Mar yang diperkirakan tenggelam di laut perbatasan Aceh dan Sumatera Utara sedang dicari-cari oleh para pemburu harta karun dari seluruh dunia.
Selain dicari pemburu harta karun, kapal Flor de la Mar juga dicari oleh sutradara film kelas wahid. Dengan sejarah panjang yang dimilikinya, kapal Flor de la Mar bakal difilmkan seperti kapal Titanic.
“Kira-kira kapal itu sudah ada rencana oleh produser film Titanic untuk memfilmkan,” ungkap Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad saat berdiskusi dengan media di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (7/1/2015) seperti dilansir detik.com.
Sebelum dilakukan reka ulang dan pemutaran film, Saad menuturkan sang sutradara menginginkan untuk mensurvei terlebih dulu kapal tersebut. Bahkan kalau perlu, kapal ini rencananya juga ingin diangkat agar dapat mengetahui fisiknya. Kapal ini juga dilirik pihak National Geographic Channel untuk difilmkan.
“Mereka (produser film Titanic) ingin mensurvei dan mengangkat. Selain itu National Geographic juga sudah mengajukan proposal untuk diangkat. Sejarah kapal itu nilai ekonominya sangat besar,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Pesisir dan Lautan KP3K KKP Eko Rudianto mengungkapkan kapal Flor de la Mar tenggelam di laut perbatasan antara Medan dan Aceh. Kapal ini memiliki cerita romansa percintaan bangsa Portugis pada saat itu.
“Pokoknya ceritanya ngetop. Seperti Titanic, ada dramanya,” ujar Eko.
Ada banyak alasan kapal Flor de la Mar diincar oleh pemburu harta karun, salah satunya kapal milik Portugis yang memiliki panjang 38 meter dengan lebar 8 meter tersebut membawa barang rampasan.
Dari berbagai sumber menyebutkan, kapal yang sempat berlayar selama 9 tahun di Lautan India ini dilaporkan karam pada November 1511 (1512 –menurut data yang dilansir wrecksite.eu) bersama harta rampasan dari Melaka ke Malabar.
Selain itu, kapal Flor de la Mar dikatakan menampung 200 tong yang dipenuhi batu permata juga berlian berbagai macam ukuran. Untuk mengangkat kapal tersebut, diperkirakan mengeluarkan dana hingga puluhan juta dolar. (dbs/afi)
Belum ada komentar