[quote]Oleh Rizky Ajeng Andriani[/quote]
LIHAT sekelilingmu, wanita berpakaian sederhana dengan wajahnya yang cantik, ia menarik bukan? Maka lelaki pun memandangnya.
Lihat sekelilingmu, wanita berpakaian dengan rapih dan modis dengan wajahnya yang sederhana, ia menarik bukan? Maka lelaki pun memandangnya.
Lihat sekelilingmu, wanita berpakaian modis dengan wajah cantik, ia sangat menarik bukan? Maka lelaki pun memandangnya.
Lihat sekelilingmu, ada wanita berpakaian syar’i dengan wajah cantik maupun sederhana, ia tetap menarik bukan? Maka lelaki pun memandangnya.
Bedanya, tubuhnya tertutup maka pandangan lelaki pun terbatas. Lalu lelaki yang paham, akan menahan pandangannya, ataupun jika terpandang maka ia akan segera mengalihkan pandangannya.
Perempuan memang diciptakan menarik dan memikat hati lelaki. Natural. Alami. Lelaki yang normal akan menyukai wanita. Wanita diciptakan dengan indah.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)
Ketika menyebutkan berbagai hal yang menjadikan kecintaan manusia dalam ayat ini Allah mendahulukan wanita sebelum yang lain, hal ini memberikan isyarat bahwa wanita menjadi sumber terbesar kenikmatan, kesenangan dan perhiasan hidup di dunia ini.
Wanita memang menarik, sehingga wanita banyak dijadikan objek untuk meningkatkan value suatu produk melalui iklan. Lihat saja dunia televisi, nyaris setiap iklan menampilkan model perempuan. Iklan kecantikan, fashion, dan sebagainya memang sasarannya perempuan. Tidak mengherankan pula iklan yang sasaran pasarnya adalah laki-laki seperti produk perawatan kulit lelaki, minuman berenergi dan sebagainya tentu seolah wajibmenampilkan perempuan. Hal tersebut simbolik bahwa lelaki tampan atau gagah dengan menggunakan produk tersebut dapat memikat perempuan cantik. Lagi-lagi perempuan.
Dunia entertainment juga banyak dihuni oleh perempuan cantik dan menarik secara fisik. Tidak sedikit yang berlomba-lomba menunjukkan kecantikannya dengan sebanyak mungkin memperlihatkan bentuk tubuh dan sebisa mungkin menciptakan image sexy. Ada yang dengan terang-terangan melalui cara yang (maaf) murahan, ada yang dengan samar-samar menciptakan image sexy yang smart. Poin saya adalah, tidak membenarkan apalagi mengajak, sekali lagi menekankan bahwa perempuan itu pada dasarnya menarik.
Dunia advertising dan entertainment seolah menciptakan brand dan standar bahwa perempuan cantik harus begini dan begitu: mengikuti fashion, kulit putih, langsing, sexy, hidung mancung dan sebagainya. Ironis. Lalu banyak yang termakan oleh media sehingga mengikuti standar tersebut. (Well, termasuk saya yang dulu termakan oleh iklan kulit putih hahaha)
Banyak perempuan yang merasa tidak mampu memenuhi standar itu sehingga merasa bahwa dirinya tidak cantik. Percayalah wahai sahabat, perempuan itu pada dasarnya menarik sehingga menarik para lelaki.
Pada dasarnya, wanita dan pria memiliki hormon feromon. Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu substansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh makhluk hidup untu mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok dan untuk membantu proses reporduksi. Menurut para peneliti dan psikologi, senyawa feromon dapat mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh terutama orak kecil manusia dan diklaim mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ketertarikan manusia pada manusia yang lain, baik itu perasaan suka, cinta, gairah seksual, siklus haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang dapat dijadikan teman yang cocok. Senyawa feromon ini dapat menimbulkan rasa ketertarukan antara dua orang berlainan jenis dengan bekerja layaknya inisiator/pemicu dalam reaksi kimia.
See? Ada magnet antara lelaki dan perempuan. Oleh karena itu berbahaya berdekatan dengan lawan jenis, berada berdua saja dalam satu ruangan atau bercampur baur kalau tidak halal.
Pada dasarnya lelaki itu tubuhnya penuh dengan garis tegas sedangkan perempuan itu penuh dengan lekukan. Perbedaan ini menimbulkan ketertarikan. Pada dasarnya perempuan itu menarik. Perempuan itu indah. Perempuan itu perhiasan dunia.
“Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Islam pun menegaskan bahwa wanita itu perhiasan dunia. Hal yang ditegaskan pula pada hadist tersebut adalah shalihah. Jadi, sebaik-baiknya perhiasan dunia itu adalah wanita yang shalihah. Hal ini pula yang menjadi ciri muslimah, wanita beragama islam yang membedakan dengan wanita non-muslimah. Wanita beragama islam memiliki kemuliaan dengan sebaik-baiknya gelar: shalihah.
Wanita shalihah adalah wanita yang bertakwa kepada Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Salah satunya dengan menutup aurat. Wanita itu tercipta indah dan menarik, sekali lagi saya tekankan menarik. Dengan menutup aurat kita bisa menutup keindahan kita dan hanya menyajikannya pada yang halal saja. Membantu pula para pria untuk meredam ketertarikannya pada kita. Hanya meredam, tidak ada kuasa menghilangkannya.
Menutup aurat itu adalah kewajiban, tidak ada tawar-menawar padanya. Pilihan ada pada kita sebagai muslimah. Ingin menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia dengan menutup aurat atau menjadi perhiasan biasa-biasa saja dengan menunda tertutupnya aurat. Dengan catatan: menutup aurat tidak sembarang menutup, pahami hukumnya lalu jalankan.
Jika menutup aurat dengan syar’i tentu kita akan menjadi perhiasan dunia yang elegan dan mahal sehingga tidak sembarang terjamah oleh yang tidak berhak. Selamat menjadi perhiasan terindah.[]
*Mahasiswa Universitas Padjajaran dan pemilik blog http://mbajeng.tumblr.com
Belum ada komentar