SETELAH sukses dengan pemberitaan isu “kiamat” dari suku Maya, Minggu (23/12) ini dihebohkan oleh isu kegelapan bumi alias blackout day yang ditaksir hingga 25 Desember mendatang.
Pesan viral yang menyemat di jejaring sosial, broadcast, serta di media massa begitu booming terkait gelap gulita bumi ini.
Sebuah pesan di Facebook, sekitar 24 September lalu pernah menyebutkan seperti ini:
NASA America predicts total blackout on Earth from 22-25 Dec 2012 during alignment of Universe. If possible, please avoid traveling during the third week of December 2012 as all modes of communication may fail. US scientists predict total darkness on planet earth for 3 days from Dec 22 2012. It is NOT the end of the world, it is just an alignment of the Universe, where the Sun and the earth will align for the first time.
All planets are expected to align in a straight line as a result of which there could be some natural calamities on Earth. The earth will shift from the current third dimension to zero dimension, then shift to the 4th dimension. During this transition, the entire Universe will face a big change, and we will see an entire brand new world. The 3 days blackout is predicted to happen on Dec 22, 23, 24, 2012…. So do good be good live for the present enjoy life.
Kamis (13/12, situs Snopes juga melansir berita yang mengabarkan bahwa pihak NASA tidak menginformasikan berita apapun terkait alam semesta yang berada dalam posisi sejajar atau peristiwa Blackout selama tiga hari. NASA atau ilmuwan lainnya tidak pernah mengemukakan pernyataan apapun mengenai hal tersebut.
Sementara situs Urbanlegends melaporkan, kata “Alignment” atau “Penyelarasan” dalam informasi ini tampaknya merujuk pada berlalunya Matahari, seperti yang terlihat dari Bumi. Matahari ini akan kabarnya akan berada di pusat Galaksi pada 21 Desember 2012.
Lalu apa yang sebenarnya yang terjadi?
Peneliti Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Evan Irawan Akbar mengatakan isu blackout dinilai tidak berdasar, dikarenakan sepanjang sejarah bumi belum pernah terjadi delapan planet termasuk bumi berada pada posisi sejajar/segaris dengan matahari.
“Belum pernah terjadi delapan planet di sistim tata surya posisinya sejajar. Dan kalaupun sejajar tidak akan berdampak kepada terjadinya Blackout,” terangnya, seperti dikutip okezone.com, Kamis (20/12).
Masih menurut Evan, proses sejajarnya planet pernah hampir terjadi pada 1962 dan Mei 2000. Namun itupun hanya hampir terjadi kepada lima planet yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan Jupiter.
Sulitnya kesejajaran itu terwujud karena kecepatan masing-masing planet berbeda-beda. Sehingga butuh waktu triliunan-triliunan tahun untuk sampai tiba pada kondisi dimana delapan planet bisa sejajar.
“Jika itu terjadi maka dampaknya hanya akan terjadi pada kekuatan gravitasi di bumi, bukan kepada gelapnya alam semestas,” sambungnya.
Ditambahkannya, NASA secara jelas sudah mengeluarkan pernyataan jika isu 23-25 Desember 2012 bumi akan gelap tidak betul. Bahkan bumi akan aman untuk kurun waktu 4 miliar tahun ke depan.
Bahkan sepanjang 2013 tidak ada tanda gejala alam yang mengancam bumi. Siklus tahunan rutin seperti dua kali gerhana bulan dan 10 kali hujan meteor akan terjadi seperti di 2012.
“Kalaupun ada yang berbeda adalah melintasnya komet terang di akhir 2013 dan melintasnya asteroid pada Februari 2013. Namun asteroid itu tidak akan menabrak bumi karena lintasannya berjarak 3,5 kali bumi-bulan,” pungkasnya.
Intinya adalah isu santer blackout yang tidak jelas dalih ini sering membuat orang “grogi” dalam berbagi informasi tanpa cek dan ricek. Ujungnya-ujunganya pesan viral semakin memenuhi jejaring sosial bahkan media massa yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat pun menjadi galau.
Seperti yang dikatakan oleh seorang fisikawan di Massachussets Institute of Technology (MIT), Max Tegmark tentang orang yang kini semakin banyak khawatirnya. “Orang seringkali khawatir pada hal-hal yang keliru,” katanya.[]
Belum ada komentar