Jakarta – Sebanyak 1,517 juta siswa atau 99,50 persen dinyatakan lulus ujian nasional untuk tahun ajaran 2011/1012, sementara yang tidak lulus 7.345 siswa atau 0,48 persen.
“Hasil lulus dan tidaknya siswa ditentukan oleh kombinasu ujian nasiona dan nilai sekolah,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh kepada pers saat menyampaikan hasil UN Tahun Ajaran 2011/2012 SMA/MA di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, total jumlah siswa SMA dan setingkat yang terdaftar di sekolah negeri dan swasta mencapai 1,53 juta siswa dan yang ikut UN sebanyak 1,52 juta siswa atay 99,52 persen, sedangkan yang tidak ikut 7.345 siswa atau 0,48 persen.
Siswa yang tidak ikut UN, kata Nuh, antara lain disebabkan siswa “drop out”, bekerja, menikah hingga meninggal.
Siswa yang tidak lulus UN, katanya, terbanyak berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 5,50 persen, Provinsi Gorontalo 4,24 persen.
Sementara provinsi yang paling kecil siswanya yang tidak lulus UN adalah di Jawa Timur sebesar 0,07 persen.
“Semua provinsi ada siswa yang tidak lulus UN untuk tahun ajaran ini,” katanya.
Dikatakan Nuh, terdapat sekolah yang seluruhnya atau 100 persen siswanya dinyatakan lulus UN dan ada pula sekolah 100 persen siswanya tidak lulus UN.
Mendikbud mengatakan, dari siswa yang tidak lulus disebabkan nilai akhir rata-rata tidak sampai 5,5 dan ada pula rata-rata mata pelajaran nilainya kurang dari empat.
Dia mengatakan sekalipun siswa dinyatakan lulus UN tapi oleh pihak sekolah bisa digugurkan kelulusannya jika diketahui melakukan tindak kriminal.
Menurut rencana pengumuman kelulusan UN bagi siswa SMA sederajat tanggal 26 Mei 2012.
“Kepala sekolah kita berikan wewenang untuk umumkan kelulusan dengan caranya sendiri,” katanya. (suara pembaruan)
Belum ada komentar