Jakarta — Untuk mencapai target ekspor nasional 2013 di saat pemulihan ekonomi global, Kementerian Perdagangan mengambil langkah yang secara konsisten membuka akses pasar di negara-negara non-tradisional serta mempertahankan pasar yang telah ada di negara-negara tradisiona.
“Kemendag selalu berupaya meningkatkan ekspor produk bernilai tambah dan membangun citra Indonesia sebagai negara produsen yang handal,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami dalam siaran pers, Kamis (7/2).
Negara-negara non-tradisional tersebut antara lain negara-negara di kawasan Afrika, Asia Selatan, Asia Tengah, Amerika Tengah dan Amerika Latin, sementara pasar tradisional adalah Amerika Serikat, Eropa, China dan Jepang.
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) telah menyusun program promosi 2013 yang fokus pada fasilitasi berbagai pameran skala internasional baik di dalam maupun luar negeri, misi dagang serta nation branding.
“Implementasi dari ketiga program tersebut diharapkan mampu memperkenalkan produk dan potensi yang dimiliki Indonesia di mata dunia serta meningkatkan ekspor,” kata Gusmardi.
Fasilitas Kemendag pada pameran luar negeri antara lain menyiapkan tempat pameran dan membangun Paviliun Indonesia, serta membantu pengiriman barang peserta pameran.
Adapun untuk pameran dalam negeri, fasilitasi terbatas pada beberapa pameran besar dan puncaknya adalah penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diadakan pada 16-20 Oktober 2013.
“Penyelenggaraan TEI tahun ini akan mengembangkan konsep dan pola sinergitas yang diharapkan dapat semakin meningkatkan investasi asing dan kinerja industri dalam negeri,” imbuh Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, Pradnyawati.
Misi Dagang juga menjadi instrumen penting dalam meningkatkan ekspor nasional, terutama untuk memperkenalkan potensi pasar di negara-negara non-tradisional bagi para pengusaha Indonesia.
DJPEN secara konsisten memfasilitasi penyelenggaraan Forum Bisnis dan pertemuan one-on-one antara pengusaha Indonesia dengan buyers negara setempat yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk memperkenalkan produk, menjalin ‘business networking’ guna menjajaki kolaborasi bisnis dengan pengusaha lokal.
Disamping itu, DJPEN juga aktif melakukan kampanye ‘nation branding’ yang menampilkan potensi perdagangan Indonesia. Kampanye tersebut selain memanfaatkan media TV internasional, juga dituangkan dalam bentuk penyelenggaraan Indonesian Night pada World Economic Forum di Davos, Swiss, pada Januari lalu serta kegiatan-kegiatan besar di dalam negeri seperti APEC CEO Summit pada Oktober 2013 dan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization pada Desember 2013.
“Diharapkan nation branding ini mampu meningkatkan citra Indonesia sebagai negara produsen yang handal sekaligus mitra dagang yang dapat dipercaya,” ujar Pradnyawati. (ant)
Belum ada komentar