Seputaraceh

Keramahan Warga Waq Toweran Bersama Peserta KKN Unimal

Saat tinggal di Gampong Waq Toweran, Aceh Tengah (IST)
Keramahan Warga Waq Toweran Bersama Peserta KKN Unimal

Saat tinggal di Gampong Waq Toweran, Aceh Tengah (IST)

Oleh Juliadi

PADA bulan Maret 2014 kami mendapatkan tugas KKN PPM Universitas Malikussaleh untuk mengunjungi dan melakukan pengabdian terhadap masyarakat sesuai dengan Tri Darma perguruan tinggi.

Ketika beberapa kolega menanyakan ihwal keberangkatan saya ke salah satu gampong Waq Toweran Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, secara bercanda kelompok kami mengatakan bahwa kami akan menjadi peserta KKN PPM ditempat yang jauh dari perkotaan dan penuh dengan tantangan tetapi itu semua salah besar. Dalam pikiran awam saya, Gampong Waq Toweran yang terletak di bagian selatan dengan Provinsi Aceh.

Ternyata, kunjungan kami selama 1 bulan yang sudah berjalan 5 hari, ini membuat kami kagum dengan kondisi kesejahteraan rakyat dengan keteraturan dan kerapian Gampong Waq Toweran, serta dengan kemegahan kampus Universitas Gajah Putih. Tingkat kesejahteraan dan kondisi kampong-kampong yang saya kunjungi di lorong -lorong terpencilpun secara umum sangat baik untuk ukuran Gampong Waq Toweran.

Jejak sejarah Asal Danau Lut Tawar (Aceh)

Hari pertama kami langsung di siramkan dengan ilmu dan pengalaman dari tokoh-tokoh masnyarakat yang menceritakan sejarah Lut Tawar kepada kami kelompok 36, kamipun dengan sepontan merasa senang dan kagum otomatis menambah gairah pengabdian kami terhadap desa tersebut.

Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Suku Gayo menyebutnya dengan Danau Lut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter).

Alkisah dulu di Takengon pernah ada sebuah kerajaan, tidak diketahui secara jelas apa nama kerajaannya tapi yang pasti di kerajaan itu ada seorang putri yang bernama Putri Pukes.

Putri Pukes mencintai seorang pria dari kerajaan lain tapi hubungan mereka tidak disetujui oleh orang tua Putri Pukes. Tapi sang putri tetap teguh dengan keinginannya sehingga akhirnya terjadilah pernikahan.

Saat Putri Pukes akan pergi menuju kerajaan suaminya, orang tua yg dari awal hubungan mereka tidak setuju berpesan, “Jika kau sudah pergi meninggalkan kerajaan ini janganlah sekalipun engkau palingkan wajahmu ke belakang.”

Sang putri yang saat itu bimbang antara sayang dengan orang tuanya serta cinta pada suaminya ternyata tidak dapat menahan kesedihan akibat kehilangan itu. Serta merta saat perjalanan yang dikawal oleh beberapa prajurit itu sang putri tdk sadar memalingkan wajahnya ke belakang, tiba-tiba bersamaan dengan itu datanglah petir yg diiringi dengan hujan lebat.

Para pengawal menganjurkan kepada putri untuk berteduh di sebuah gua yang tidak jauh dari tempat meraka.

Setelah berteduh dan mereka akan melanjutkan perjalanan, para pengawalpun memanggil putri yg berdiri di sudut sendirian. Tapi dipanggil berkali-kali sang putri tidak menyahut, ternyata setelah didatangi badan sang putri sudah mengeras seperti batu.

Sampai sekarang patung membatu sang putri sudah membesar di bagian bawahnya, tapi masih jelas bentuk sanggul dan perawakan yg mungil dari sang putri. Bagian bawah badannya yg besar katanya diakibatkan air matanya yg sampai sekarang kadang-kadang masih jatuh. Kata sang penjaga jika orang yang mengunjungi dan mengetahui kisah putri terus merasa sedih patung sang putri bisa saja tiba-tiba akan ikut mengeluarkan air mata juga.

Di sana juga ada lubang tempat suami sang putri lari, yg katanya sampai sekarang arwahnya masih sering menjaga sang putri, begitulah kata sang penjaga.

Akibat hujan deras tadi terjadilah Danau Laut Tawar yang sampai sekarang masih dikunjungi oleh orang.

Politik, Budaya, dan Ekonomi Gampong Waq Toweran

Ketika saya berada di Waq Toweran, Aceh tengah, masyarakat sedang mempersiapkan pemilu 9 April 2014. Saya mendapat kesempatan untuk memperhatikan bagaimana masyarakat dalam berdemokrasi di Gampong Waq Toweran, khususnya para caleg yang sangat santun dalam dalam merebut kekuasaan, dengan antusias menyikapi pemilihan umum nantinya penuh dengan damai dan nyaman, luar biasa.

Dalam pandangan awam saya, tampaknya warna-warna suku tampak lebih jelas di Gampong Waq Toweran Aceh Tengah. Pada setiap kota yang merupakan kantong suku, tapi mereka kompak dan bersatu.

Transportasi dan Makanan

Pada hari pertama saya di Waq Toweren, saya dijemput dari Kantor Camat Lut Tawar oleh Reje ataupun kepala desa menuju Gampong Waq Toweren yang berjarak sekitar 5 km dari Kecamatan Lut Tawar. Selama dalam perjalanan saya memperhatikan kondisi jalan yang sangat sempit dan mobil-mobil yang lalu lalang.

Jalan-jalan yang kami lalui tampak sempit, tidak rapi namun kelelahan kami bisa hilang dengan panorama tempat wisata yang sangat indah di sepanjang jalan menuju Gampong Waq Toweran, sesudah kami sampai di rumah Reje kami kami dimanjakan dengan hidangan khas ikan Lut Tawar, yaitu Ikan Lepik.

Sumber Daya Alam dan Pertanian

Kondisi geografis kecamatan Lut Tawar dapat dikelompokkan dalam tiga bagian atau wilayah. Yang pertama adalah wilayah pesisir Lut Tawar yang pada umumnya berdataran rendah, bertopografi rata, dan berawa-rawa. Wilayah kedua didominasi perbukitan. Di wilayah inilah sebagian besar kota-kota di Lut Tawar dibangun.

Di wilayah ini pertanian juga relatif lebih berkembang. Lut Tawar dikaruniai hutan tropis yang sangat luas dan sangat dingin. Namun demikian, seperti halnya yang terjadi di tempat lain.

Wisata dan Keramahan Lut Tawar

Untuk ukuran sebuah Kabupaten Aceh Tengah yang mungkin setara dengan Kabupaten lain di Aceh, urusan kepariwisataan di Aceh Tengah tepatnya Lut Tawar sudah berkembang cukup baik. Pada musim liburan sekolah, Lut Tawar dipenuhi oleh pendatang dari berbagai Provinsi yang ada di Indonesia yang paket-paket wisata mulai dari penjelajahan goa, wisata sungai, hingga kunjungan ke rumah adat menjadi tujuan wisata yang banyak diminati oleh masyarakat berbagai Provinsi. paket-paket wisata tersebut dengan mudah dapat diperoleh, dan tempat-tempat umum di Aceh Tengah.

Aroma kekerabatan di Gampong kami tinggal Kelompok 36 dapat saya rasakan lagi ketika saya diajak menginap di Balai Desa Waq Toweran yang dengan spontan pemuda-pemuda sangat ramah dan sangat bersahaja dengan kami. Keamanan, keramahan, dan keguyuban bertetangga yang saya lihat di Gampong Waq Toweran kecamatan Lut Tawar membekas di dalam benak saya hingga saya nantinya kembali ke tempat kami masing-masing.[]

*Mahasiswa Administrasi Negara Peserta KKN PPM TIM-II Universitas Malikussaleh ditempatkan di Gampong Waq Toweren Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah

Belum ada komentar

Berita Terkait