Banda Aceh – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Simeulue mengeluarkan data resmi estimasi kerugian akibat gempa bumi dan tsunami kecil, Rabu (11/4), sebesar Rp1,79 miliar.
Kepala BPBD Simeulue Mulyadinsyah saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu, (18/04) menyatakan hasil pendataan dari delapan kecamatan, estimasi kerugian dampak gempa bumi berkekuatan 8,5 skala Richer itu mencapai Rp1,79 miliar.
Ia mengatakan, sejauh ini hasil pendataan bangunaan fisik milik pemerintah, warga dan sarana publik lainnya, tidak begitu mengalami kerusakan serius, hanya retak.”Hasil pendataan, kerusakan bangunan tidak begitu serius akibat gempa bumi tersebut, estimasinya pun sesuai data. Kita tidak mengada-ada, data ini murni akibat gempa bumi pada Rabu itu,” ujarnya.
Mulaydinsyah merinci bangunan pemerintah yang mengalami kerusakan bernilai Rp62,909 juta, sarana ibadah Rp128,785 juta, sarana kesehatan Rp90,26 juta, sarana pendidikan Rp466,160 juta, sarana perikanan Rp75 juta, sarana sumber daya air Rp385,392 juta dan perumahan pendududuk Rp24,875 juta.
“Sedangkan yang tidak mengalami kerusakan dan dinyatakan aman antara lain sarana transportasi udara, darat, prasarana lingkungan, sarana pasar dan lingkungan hidup,” katanya.
Ia mengemukakan, dari estimasi kerugian di delapan kecamatan itu, hanya Kecamatan Teupah Selatan yang tidak ditemukan ada kerusakan, sedangkan Kecamatan Simeulue Timur yang rusak hanya fasilitas sumber daya air dan bangunan sekolah.
Kecamatan Simeulue Tengah yang rusak antara lain rumah penduduk, fasilitas perikanan dan bangunan pemerintah, sedangkan di Kecamatan Simeulue Barat yang rusak hanya bangunan pemerintah.
“Di Kecamatan Salang yang rusak fasilitas kesehatan, pendidikan, dan sarana ibadah. Untuk Kecamatan Teupah Barat yang rusak sarana ibadah dan pemerintahan, serta di Kecamatan Teluk Dalam yang rusak rumah penduduk, sarana kesehatan dan pemerintahan,” katanya.
Ia menambahkan, kerusakan di Kecamatan Alafan hanya sarana pendidikan dan pemerintahan. “Sejauh ini hasil evaluasi di lapangan, BPBD Kabupaten Simeulue belum menemukan ada kerusakan lingkungan atau terancam akan rusak,” katanya. (ant)
Belum ada komentar