ERA online sudah menjadi alternatif saat ini untuk mengenyam pendidikan, tidak saja di dalam negeri tapi juga hingga yang ada di luar negeri seperti yang dilakukan oleh universitas di Inggris dengan meluncurkan lebih kuliah online gratis.
Siswa akan dapat mengikuti kursus pada tablet seperti iPad dan telpon seluler. Proyek kuliah online, yang disebut FutureLearn, bakal menempatkan sejumlah perguruan tinggi di Inggris memasuki pasar global yang disebut Moocs atau kuliah online massal terbuka.
Pengajaran melalui online ini, menurut Menteri urusan universitas, David Willets, merupakan “revolusi terhadap cara convensional dalam model pendidikan resmi.”
Dalam pidatonya di British Library, Willets mengatakan perluasan akses ke dunia pendidikan tinggi saat ini tidak lagi terkungkung dalam ruangan gedung kampus.
“Ini revolusi terhadap cara convensional dalam model pendidikan resmi.”
Program FutureLearn ini, sambungnya, juga akan membantu permintaan masyarakat dunia yang belum terpenuhi dalam program universitas, utamanya para siswa di luar Inggris.
Kuliah melalui internet yang melibatkan 21 perguruan tinggi di Inggris, ditambah Trinity College Dublin dan Monash University di Australia, menawarkan program studi yang diajarkan dan dinilai melalui internet.
Sejumlah universitas di Inggris yang melibatkan diri dalam program kuliah online ini, diantaranya, Birmingham, Sheffield, Leeds, Nottingham, Warwick, Bristol, Reading, Southampton dan Universitas Terbuka.
Sementara, British Library, British Museum dan British Council akan membuat materi untuk para siswa.
Peluncuran proyek kuliah online dikenalkan setelah universitas-universitas di Inggris setahun lalu mengakui adanya penurunan 54.000 mahasiswa yang mulai kuliah pada 2012 lalu, tahun pertama penerapan peningkatan biaya kuliah sekitar 300% menjadi £9.000 setahun.
Kuliah melalui internet meningkat tinggi di Amerika Serikat dengan mata kuliah yang disebut Massive Open Online Courses atau MOOC.
Proyek online bersama yang ditawarkan oleh universitas besar Amerika, termasuk Harvard, Stanford dan MIT, menarik minat jutaan mahasiswa.
Proyek semacam ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak mahasiwa dengan biaya kuliah yang jauh lebih murah. (bbc)
Belum ada komentar