LEBIH dari sejuta warga dari berbagai negara mendukung tuntutan warga Aceh kepada Presiden SBY untuk menghentikan rencana pengesahan tata ruang Aceh yang baru yang akan membuka akses terhadap hutan lindung Aceh menjadi lahan bisnis pertambangan, perkebunan sawit dan perkayuan.
“Hutan-hutan Aceh, rumah bagi satwa yang hampir punah seperti orangutan dan badak Sumatera sudah dibinasakan oleh pemburu gelap dan penebang kayu ilegal – tapi rencana tata ruang ini akan betul-betul jadi bencana. Pekan ini Aceh sudah menderita bencana lingkungan di sepanjang pantai barat, menelan korban dan menghancurkan harta benda,” jelas Rudi Putra yang juga pegiat konservasi dan pemenang penghargaan “Future for Nature 2013”, Sabtu (18/5) dalam rilisnya.
Salah satu area yang termasuk dalam RTRW yang sedang disiapkan adalah Kawasan Strategis Nasional dengan fungsi perlindungan lingkungan: Kawasan Ekosistem Leuser yang dilindungi melalui Undang Undang 26/2007 dan Peraturan Pemerintah 26/2008, yang merupakan tempat tinggal 5,800 dari 6,000 satwa yang terancam punah: Orangutan Sumatra, berdasarkan data Sumatran Orangutan Conservation Programme. Rencana pemerintah Aceh mengabaikan UU 26/2007 dan PP 26/2008, yang berakibat Kawasan Ekosistem leuser kehilangan fungsi perlindungannya, sehingga membolehkan kegiatan ekstraktif seperti logging, tambang dan pembangunan jalan untuk berlangsung.
Kampanye #SaveAceh telah diluncurkan melalui sebuah petisi di Change.org pada Maret lalu oleh sebuah koalisi yang terdiri dari End of the Icons, Walhi, Greenpeace, KPHA dan lainnya, telah sejak itu memperlihatkan dukungan besar dari seluruh pelosok Indonesia, dengan lebih dari 20 ribu warga Indonesia mendukung.
Sekarang, petisi baru ini telah dimulai oleh Rudi di situs Avaaz.org telah berhasil meraih kesadaran internasional dan lebih jauh lagi meningkatkan tekanan yang signifikan pada Pemerintah Indonesia.
Sementara itu Direktur Kampanye Avaaz, Ian Bassin, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono punya satu pilihan dalam perencaan hutan Aceh. “Presiden SBY bisa mewariskan warisan penting terkait perlindungan sumber-sumber kekayaan alam Indonesia atau mencampakkan rekam jejak hijaunya dengan membolehkan hal ini. Lebih dari sejuta orang sedang mendesak Presiden untuk menghentikan penambang emas dan penebang kayu dari tindakannya memperkosa hutan Aceh dan menghabiskan kehidupan liar Indonesia,” jelasnya.
Menurut pendiri Change.org Indonesia Usman Hamid, jutaan tandatangan dari petisi Rudi di Avaaz.org menunjukkan solidaritas luar biasa dari komunitas internasional pada gerakan #SaveAceh untuk mendesak Gubernur Aceh membatalkan RTRW yang baru.
Perusahaan Kanada dapat Sorotan
Tidak ketinggalan, salah satu perusahaan Kanada yang telah merencanakan destruktif di Aceh, yakni East Asia Minerals juga mendapatkan sorotan negatif terkait deforestasi hutan. Hal tersebut menyebab terjadinya lonjakan ribuan tandatangan dari Kanada pada petisi Change.org di www.change.org/SaveAceh. Ini menunjukkan bahwa masalah ini telah menjadi isu besar di Kanada.
RTRW baru menurut rilis eaminerals.com, oleh perusahaan tambang Kanada East Asia Minerals, akan mengubah 1.2 juta hektar hutan lindung jadi hutan produksi, tanpa sosialisasi dan input ahli dan warga setempat.
“Saya ingin pemerintah saya berhenti mengeksploitasi negeri lain dan lebih baik melindungi duani kita yang rapuh ini,” kata Laura Burden dari Burnaby, BC, Kanada.
While Fred Oliff asal Cambridge, Kanada juga menyebutkan perusahaan-perusahaan Kanada yang beroperasi di negara lain harus diikat oleh batasan-batasan yang sama seperti di negara mereka sendiri.[]
Belum ada komentar