Banda Aceh – Lima pejabat Pemerintah Kota Banda Aceh yang sedang studi banding di Belanda tidak bisa pulang menyusul larangan terbang di Eropa akibat debu vulkanik gunung api Eslandia.
“Mereka tidak bisa pulang karena adanya larangan terbang di Eropa yang telah direncanakan tiba di Banda Aceh pada Minggu (18/4/2010),” kata Walikota Mawardy Nurdin, Selasa (20/4/2010) usai menerima sejumlah anggota Kadin Banda Aceh di ruang rapat Walikota Banda Aceh.
Mawardy merincikan lima pejabat Pemko yang terjebak itu, yakni Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh Reza Fahlevi, Kepala Bappeda Banda Aceh, Bahagia, pejabat di Bappeda Banda Aceh, Santi Melvita dan pejabat di Sekretariat Kota Banda Aceh, Muhammad Ridha.K
Keberadaan lima pejabat Pemko di Eropa atas undangan Pemerintah Kota Apeldoorn, Belanda sejak awal April lalu. Di sana, pejabat tersebut belajar meningkatkan kapasitas pelayanan publik, rencana dan penataan kota, tata kelola keuangan dan sebagainya
“Selama di Eropa, semua biaya ditanggung pihak pengundang, termasuk selama mereka belum bisa kembali,” katanya.
Menurut Mawardy, Pemerintah Kota Apeldoorn sedang mengupayakan pemulangan mereka dengan mencari jalur penerbangan alternatif. “Informasi ini saya terima dari Herman Meier, staf ahli Wali Kota Apeldoorn yang ditempatkan di Banda Aceh. Mungkin, mereka sudah berada di Banda Aceh, Jumat malam,” kata Mawardy.(*/ha/cqi)
mau jalan-jalan kok malah jadi jalan – jalan……..
Jak loem….nyan keuh nyan akebat peu habeh peng neugara….alasan meumacam bagoi…Tolong,kepada anggota DPRA,untuk mengevaluasi mereka tentang pengetahuan baru yang mereka dapatkan disana.Jangan dana habis,mereka tidak tau apa-apa.Ini sudah menjadi kebiasaan jelek para pejabat diACEH.