SEKITAR 50 orang dari lintas komunitas dan LSM di Banda Aceh menyerukan penyelamatan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang terus diburu dan diperdagangkan dalam aksi peringatan Hari Harimau Sedunia, Jum’at (29/7/2016) di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Dalam aksi yang digerakkan oleh Earth Hour Aceh dan Forum Kolaboraksi Komunitas tersebut mengajak masyarakat untuk berani melapor ke aparat penegak hukum jika melihat kasus perburuan dan jual beli harimau baik dalam keadaan hidup atau mati.
Para peserta melakukan aksi berburu cap jempol dari masyarakat kota Banda Aceh untuk mendukung penghentian perburuan dan perdagangan harimau. Cap jempol dengan warna dan motif seperti kulit harimau ditempelkan di kain sepanjang 5 meter.
“Kain dengan cap jempol warga Banda Aceh ini akan dikirim ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya di Banda Aceh. Kita akan meminta pemerintah Indonesia serius memerangi perburuan dan perdagangan harimau dengan melakukan memberi hukuman yang berat bagi para pelaku kejahatan,” kata Cut Ervida, Koordinator Aksi dari Gerakan Earth Hour Aceh dalam rilisnya yang kami terima.
Menurut Cut Ervida, setiap tahun kasus-kasus perburuan dan jual beli harimau meningkat. Perlu kerjasama dari aparat dan masyarakat untuk bisa mencegah kasus-kasus serupa ke depan.
“Kita semua harus melawan upaya-upaya perburuan dan perdagangan harimau demi menyelamatkan harimau sumatera yang jumlahnya sudah sangat sedikit di alam,” kata Cut.
Cut Ervida mengatakan, dari 6 spesies harimau yang tersisa di dunia, harimau sumatera nasibnya paling tragis karena populasinya menurun sangat cepat. Diperkirakan hanya ada 400 ekor harimau di seluruh pulau Sumatera. Setiap tahun polisi menangkap barang bukti kulit harimau dan tulang-tulang yang akan diperdagangkan. Sementara modus jual beli harimau hidup juga terpantau di internet.
Kampanye kreatif untuk penyelamatan harimau sumatera ini bertema #ThumbsUpForTiger, dimana mereka akan memberikan dukungan berupa cap 2 jempol tangan sebagai simbol double tigers yang artinya melipatkan gandakan populasi harimau 2X lipat. Para peserta melukis wajah seperti harimau, mengusung poster, spanduk melakukan orasi, membaca puisi dan aksi flashmob untuk menarik perhatian masyarakat.
Aksi penyelematan hariamau Sumatera ini turut didukung oleh WWF Indonesia, Forum Harimau Kita, Fauna dan Flora Internasional dan Forum Konservasi Leuser.[]
Aksi lintas komunitas Aceh for Global Tiger Day 2016 di Banda Aceh #DoubleTigers #ThumbsUpForTigers ? @mariskanandaa pic.twitter.com/zviFMG8UGn
— I Love Aceh (@iloveaceh) 29 Juli 2016
Belum ada komentar