Seputaraceh

Minimarket “Rayapnya” Warung dan Pasar Tradisional

Minimarket “Rayapnya” Warung dan Pasar Tradisional
Minimarket “Rayapnya” Warung dan Pasar Tradisional

Jakarta — Dengan hadirnya minimarket dan Supermarket di kota-kota besar di Indonesia, Sekjen Assosiasi pedagang se-indonesia, Ngadiran mengatakan ini salah satu sikap pemerintah yang memarginalkan para pedagang pasar tradisional.

“Saya katakan minimarket itu rayap dan pasar tradisional dirayapin. Jadinya tidak ada yang ingin ke pasar tradisional,” ujar Ngadiran dalam Polemik bertajuk ‘Lagu Lama Harga Sembako’ yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/07).

Menurut Ngadiman, masalah pangan adalah masalah yang penting dalam suatu negara. Untuk itu Ngadiran mewakili para pedagang pasar tradisional meminta pemerintah memberikan perhatian lebih kepada nasib pasar tradisional.

“Ini tolong jadi perhatian dan perlindungan untuk tidak hanya kampanye saja. Pangan ini hendaknya jadi perhatian semua pihak,” kata Ngadiran.

Terkait dengan tidak stabilnya harga sembilan harga pokok (sembako) pada bulan puasa, Ngadiran meminta pemerintah untuk mengembalikan posisi Bulog seperti pada era tahun 80’an yang tidak hanya mengawasi beras saja, namun juga sektor bahan pangan lainnya.

“Harus jadi perhatian semua pihak, termasuk DPR RI. Bahwa peran bulog itu diperkuat kembali seperti tahun 80’an,” ujar Ngadiran. (tribunnews.com)

Belum ada komentar

Berita Terkait