PEMERINTAH Aceh akan mendirikan pabrik penyamakan kulit yang berlokasi di kawasan Ladong, Kecamatan Krueng Raya Kabupaten Aceh Besar.
Melalui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Safwan di Banda Aceh, Rabu (24/9/2014) lalu mengatakan jika dana pembangunan pabrik penyamakan kulit tersebut bersumber dari APBK Aceh Besar, APBA Provinsi dan APBN. Pabrik tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2014 ini.
Pada saat ini kondisi fisik bangunan pabrik telah mencapai 70 persen dengan dana pembangunan yang bersumber dari APBA 2014 sebesar Rp1 miliar. Sedangkan untuk pengadaan mesinnya menggunakan dana yang berasal dari APBN sebesar Rp4 miliar. Pembangunan pabrik tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri pengolahan kulit di Aceh.
Keberadaan pabrik kulit tersebut akan membuat produk yang berasal dari Aceh tidak akan lagi dibawa dan diolah di Medan, Sumatera Utara sehingga akan memberikan nilai tambah bagi produk kulit asal Aceh. Karena selama ini produk kulit asal Aceh yang dibawa dan diolah di Medan tidak memberikan nilai tambah bagi peternak karena kulit yang dijual memiliki harga yang rendah.
Pabrik tersebut akan mengolah kulit sapi dan kerbau dari para peternak di Aceh, dan hasil olahannya akan diekspor ke sejumlah negara dan terutama yang berada di kawasan ASEAN. Safwan menambahkan jika paling tidak pabrik tersebut akan melakukan penyamakan terhadap produk kulit sebelum dilakukan ekspor.
Keberadaan pabrik tersebut juga akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak dan dapat memberikan nilai tambah ekonomi kepada masyarakat terutama peternak yang berada di Aceh. Dengan beroperasinya pabrik tersebut juga diharapkan akan memicu munculnya investasi pada sektor peternakan di Aceh dengan semakin tumbuh dan berkembangnya sektor peternakan di wilayah tersebut.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik, pemerintah telah bekerja sama dengan Asosiasi Kulit Kabupaten Aceh Besar dengan harapan dapat menjamin pasokan sehingga pabrik itu tetap dapat beroperasi dengan lancar. Diharapkan dengan beroperasinya pabrik tersebut akan membuat produk kulit dari Aceh menjadi komoditas unggulan ekspor.
Dinas Peternakan Aceh Besar Ahmad Tarmizi memastikan pasokan kulit untuk sektor industri bisa tercapai sesuai dengan harapan. Selain itu kehadiran pabrik tersebut juga disambut baik oleh masyarakat khususnya para peternak karena akan memberikan kepastian pengolahan hasil ternak mereka berupa kulit ternak.
Pemerintah sendiri terus berupaya untuk dapat meningkatkan populasi ternak dan khususnya ternak sapi yang ditargetkan bisa mencapai angka 260 ribu ekor hingga tahun 2017 mendatang. Peningkatan populasi tersebut diantarnya dilakukan dengan cara memberikan bantuan bibit unggul kepada masyarakat.
Pemberian insentif kepada sektor peternakan juga dibutuhkan untuk menarik investor agar mau menanamkan modalnya di dalam negeri. Hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan populasi ternak dan sebagai upaya dalam menjaga pasokan daging nasional yang masih mengalami kekurangan. Selain itu produk kulit olahan juga dapat ditingkatkan dan diperbaiki kualitasnya sehingga dapat menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan. (beritadaerah)
Belum ada komentar