Seputaraceh

Pahlawan Ditengah Badai Sandy

Pahlawan Ditengah Badai Sandy
Pahlawan Ditengah Badai Sandy

New York — Badai mematikan yang menyerang wilayah East Coast, Amerika Serikat, Senin kemarin merupakan badai paling mematikan selama beberapa dekade terakhir ini. Di tengah suasana mencekam, lahir pahlawan-pahlawan yang tak gentar menghadapi bahaya, termasuk para pekerja gawat darurat yang telah mengerahkan segala upaya mereka demi menolong orang lain.

Mulai dari petugas pemadam kebakaran di Manasquan, New Jersey, hingga kru Federal Emergency Management Agency (FEMA) yang menyelamatkan Rumah Sakit Tisch milik New York University di Manhattan, berikut sejumlah pahlawan yang berani menantang bahaya:

Para perawat dan kru FEMA yang ditugaskan untuk membantu Rumah Sakit Tisch, NYU

Bayangkan Anda menuruni tangga dalam keadaan gelap gulita sambil menggendong seorang anak kecil dan tetap berusaha untuk bernapas di tengah serbuan badai. Tanpa melakukan kesalahan sedikit pun, tim FEMA yang ditugaskan di New York City, sangat membantu para pekerja lokal, menghadapi tantangan dan dengan berani mengevakuasi begitu banyak pasien dari Rumah Sakit Tisch di NYU di tengah serangan badai.

Lebih dari 200 orang, mulai dari anak-anak hingga manula, dikeluarkan dari dalam gedung rumah sakit setelah aliran listrik terputus. Tidak hanya ruang bawah tanah yang banjir, namun mesin generator cadangan juga tak bisa beroperasi. Tim medis dan pekerja penolong, beberapa diantaranya dari New York dan sebagian lainnya berasal dari kota lainnya seperti Kentucky, melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa menimbulkan korban satu orang pun.

Emily Rahimi, satu-satunya perempuan dalam tim respon di Departemen Pemadam Kebakaran New York (NYFD)

Jika bukan karena bantuan Emily Rahimi, bahkan warga New York yang masih mendapat aliran listrik pun bakal kehilangan arah. Melalui akun resmi NYFD, Rahimi menjalin kontak dan mengirim informasi bagi mereka yang mengalami kesulitan menghubungi 911. Rahimi juga mengirimkan kabar terbaru dari kantor Wali Kota dan meminta setiap orang, melalui Twitter, agar jangan putus asa untuk terus menelepon nomor darurat, memastikan bahwa pertolongan akan datang untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Gubernur Martin O’Malley dan Chris Christie

Gubernur Maryland Martin O’Malley menolak untuk menyerah di bawah serbuan badai dan memastikan bahwa perusahaan penyedia listrik Pepco, yang mengalirkan listrik ke Washington, D.C., Maryland dan wilayah di sekitarnya, akan mendapat tambahan pekerja darurat dari negara bagian lainnya untuk mengantisipasi dampak badai Sandy.

“Kami mengerahkan bala bantuan untuk mendukung Pepco,” katanya kepada Daily Beast. Tak disangkal lagi, ribuan pekerja ini sudah bekerja seoptimal mungkin untuk mencegah pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Di New Jersey, Gubernur Chris Christie mengirimkan tweet bahwa ia telah menyaksikan Jersey Shore hancur berantakan. Dengan 2,4 juta warga kehilangan listrik dan sejumlah kota di sebelah utara negara bagiannya dilanda banjir, bahkan ada beberapa wilayah yang terendam, Christie sudah meninjau sekeliling negara bagiannya dan mengeluarkan pernyataan untuk menenangkan dan menyemangati warga New Jersey.

Saat muncul dalam acara ‘Fox & Friends’, Selasa (30/10) pagi, Christie naik pitam ketika menepis pertanyaan yang menghubungkan bagaimana badai Sandy akan mempengaruhi pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan segera berlangsung dalam hitungan hari. “Jika Anda mengira kalau saat ini saya peduli dengan pemilihan Presiden, maka Anda tidak mengenal saya,” sahutnya.

Petugas Pemadam Kebakaran di seluruh kawasan Northeast

Para petugas pemadam kebakaran menyebar ke seluruh kota untuk memadamkan kebakaran dan menyelamatkan keluarga-keluarga dan setiap orang yang rumahnya habis dilalap si jago merah.

Di sebuah desa kecil di Lindenhurst, New York, misalnya, para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan lebih dari 100 keluarga dan warga perseorangan. Di Manhattan, sepanjang 14th Street menuju East River, NYFD melaksanakan tugas mereka memberi bantuan di wilayah-wilayah yang terserang banjir besar di luar yang dibayangkan sebelumnya akibat serangan badai Sandy.

Sementara itu, di Breezy Point, Queens, para petugas pemadam kebakaran, yang awalnya terhalang banjir, berusaha memadamkan si jago merah yang melahap sekitar 100 bangunan. Namun dengan keterbatasan ketinggian air, setiap upaya pemadaman harus melalui proses yang amat melelahkan.

Wali Kota Cory Booker dan Michael Bloomberg

“Tolong tinggalkan tempat ini,” tulis Wali Kota Newark Cory Booker dalam akun Twitternya saat ia dan timnya meninggalkan Stasiun Penn di New York City di tengah ancaman badai Sandy. “Kami berhasil meyakinkan dan mengantarkan 32 tuna wisma kakak beradik ke tempat penampungan RT @bakerb13 banyak tuna wisma di stasiun penn.”

Booker langsung turun ke lapangan berkeliling daerah yang menjadi tanggungjawabnya, mengendarai mobilnya di sekitar Newark dan meminta warga untuk menjaga diri baik-baik dan tetap berada di dalam rumah atau apartemen mereka. Dia bahkan ikut serta dalam memindahkan tuna wisma ke tempat-tempat penampungan. Ia menggunakan Twitter untuk meminta warga agar tetap berada di dalam ruangan dan terus memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan badai.

Dalam jumpa pers hari Jumat pekan lalu sebelum badai melanda, Wali Kota New York Michael Bloomberg mengaku tidak yakin apakah badai ini akan menjadi badai terburuk melebihi yang diprediksi, namun sejak awal ia sudah memerintahkan agar warga yang tinggal di lower Manhattan dievakuasi untuk menghindari bencana yang lebih besar seperti yang dirasakan warga New York, Senin malam.

Menangani dampak yang mungkin ditimbulkan akibat badai, bukanlah pekerjaan yang mudah, dan Bloomberg patut mendapat pujian karena mampu mengantisipasi badai yang begitu hebat yang menghantam salah satu kota terbesar di dunia ini. (Yahoo/shnews.co)

Belum ada komentar

Berita Terkait