PEMBANGUNAN bandara Senubung, di kawasan Desa Palok, Kecamatan Penggalangan, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, dipacu penyelesaiannya. Ini merupakan bandara untuk pesawat ukuran kecil atau jenis pesawat perintis untuk menjelajah daerah terpencil.
Pembangunan badara yang dimulai pada tahun 2008 dan sempat terhenti tersebut diharapkan dua tahun kedepan bisa digunakan.
Hal itu dilakukan untuk mempercepat rentang waktu perhubungan antara Kabupaten Gayo Lues dengan Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh dan kabupaten/kota lainnya di wilayah paling barat Indonesia tersebut.
Gayo Lues adalah sebuah kabupaten terpencil di Aceh yang berada ditengah kawasan perbukitas taman Nasional Gunung Leuser.
Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim, mengatakan, percepatan pebangunan perhunbungan udara di wilayahnya merupakan sangat penting untuk membuka keterisolasian masyarakat terpencil. Apalagi jalur darat dari dan ke Gayo Lues yang melintasi pengunungan sering longsor sehingga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.
Dikatakan Ibnu Hasyim, dari 1.600 meter landasan pacu yang telah dilakukan pembebasan tanah, sepanjang 900 meter di antaranya telah selesai dibangun. Sedangkan sisanya 700 meter lagi ditargetkan bisa dipacu dalam tahun 2013 dan 2014.
Kalau bandara Senubung beroperasi, diperkirakan perjalanan Blangkejeren Ibu Kota Kabupaten, Gayo Lues-Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh yang sebelumnya melalui jalur darat selama 13 jam, bisa dipangkas hanya tinggal 45 menit.
“Komitmen saya kebutuhan masyarakat seperti perhubungan dan pendidikan harus tuntas lama tahun lagi,” kata Ibnu Hasyim, yang sedang menjalani masa jabatan Bupati periode kedua ini. (metrotvnews.com)
Belum ada komentar