Meulaboh, Seputar Aceh – Peringatan lima tahun tsunami di Meulaboh, Aceh Barat diwarnai unjuk rasa. Warga yang mengaku korban tsunami yang tergabung dalam GPRS (Gerakan pejuang rumah Tsunami) dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Meulaboh yang menamai diri “Black Meong” menggelar aksi di Tugu Simpang Pelor Meulaboh dan Gedung DPRK Aceh Barat, Sabtu (26/12).
Massa menuntut hak mereka sebagai korban tsunami yang belum mendapatkan rumah bantuan. Koordinator GPRS, Edy Candra kepada Seputar Aceh mengungkapkan, aksi kali ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang pernah dilakukan di kantor Bupati Aceh Barat dan kantor Pusat BRR di Lueng Bata Banda Aceh.
“Kami tidak akan berhenti berjuang sebelum tuntutan kami dipenuhi pemerintah, mengingat banyak sekali penerima rumah bantuan yang tidak berhak tapi kenapa belum diambil tindakan juga,” kata Edy.
Sedangkan orator dari elemen mahasiswa dalam aksinya mengutuk sikap Pemda Aceh Barat yang terkesan tidak memperdulikan nasib korban tsunami yang belum mendapatkan rumah bantuan. Menurut mereka sebanyak 1.569 kk korban tsunami di berbagai wilayah di Aceh Barat belum mendapatkan rumah. [sa-mrs]
Ternyata hal seperti ini masih sering terjadi ya?ke-egoisan masih merajalela,kalo lebih pentigkan keluarga sendiri kapan dong melaboh bisa maju??.punya rasa iba/kasihan dikitlah buat mereka yg kena bencana,bgmanapun mereka adalah sodara kita,sma2 teman manusia..Ngomong2,rumah bantuan sudah melar smua belom ya?/layak pake ga?