Jakarta — Popularitas tiga perguruan tinggi asal Indonesia UGM, ITB dan UI dilaporkan mengalami penurunan versi lembaga pemeringkat 4 International College & University (4ICU).
Seperti dikutip dari situs www.4ICU.org edisi Januari 2013, di Jakarta, Jumat malam, pada Top Ten 100 Asia, UGM hanya menempati posisi 53, ITB posisi 69, dan UI peringkat 85.
Pada edisi Juli 2012, ketiganya masing-masing menduduki posisi ke 13, 37, dan 69 di wilayah Asia.
Lembaga 4ICU melakukan pemeringkatan terhadap 11.160 perguruan tinggi dari 200 negara, termasuk 351 di antaranya perguruan tinggi asal Indonesia.
Adapun peringkat didasarkan pada lima parameter, yaitu Google Pagerank, Alexa Traffic, Majestic SEO Reffering Domain, Majestic SEO Citation Flow, dan Majestic SEO Trust Flow yang mengukur antara lain popularitas website berdasarkan tautan, statistik kunjungan, jumlah situs lain yang memberikan tautan.
Pada edisi Januari 2013 perguruan tinggi yang populer di Indonesia, ITB, tidak masuk dalam 200 Top Dunia, padahal pada edisi sebelumnya Juli 2013 sempat menempati urutan 83 dalam Top 100 Dunia.
Meski ITB, UGM dan UI tidak terhitung dalam 200 kampus terpopuler di Asia, namun ketiganya masuk dalam peringkat Top 10 di Indonesia.
UGM menempati posisi pertama, peringkat kedua ITB, selanjutanya di posisi ke tiga UI, sedangkan posisi keempat Universitas Brawijaya.
Peringkat ke lima ditempati Universitas Gunadarma, yang sekaligus menjadi satu-satunya kampus dengan status Perguruan Tinggi Swasta yang masuk dalam daftar 10 besar di Tanah Air.
Adapun peringkat ke enam hingga 10 diisi Institut Pertanian Bogor, disusul Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Masih menurut 4ICU, Top 10 dunia seluruhnya diisi perguruan tinggi dari Amerika Serikat, antara lain MIT, Stanford, dan Harvard, mengalahkan dominasi China yang sebelumnya menempatkan tujuh perguruan tinggi.
Adapun tiga besar kampus Asia terpopuler ditempati Univerity of Tokyo, National University of Singapore, dan Peking University. (ant)
Belum ada komentar