SUMATERA Barat sangat kaya dengan beraneka ragam masakan tradisional yang ada di masing-masing kabupaten atau kota.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Barat Nevy Irwan Prayitno berharap pelestarian budaya yang ada di Sumatera Barat perlu ditingkatkan, salah satunya budaya masakan randang (rendang, red) Padang. Menurutnya masakan randang padang tersebut sudah diakui oleh tingkat dunia.
Harapan tersebut disampaikannya usai membuka Festival Randang Padang dan Pameran Kuliner Minang 2013 di plataran parkir Taman Budaya Sumatera Barat, Minggu (20/10).
Lebih lanjut Nevy Irwan Prayitno menjelaskan, setelah randang Padang di akui oleh dunia, kedepan pihak CNN akan melakukan penelitian terhadap masakan lainnya seperti dendeng balado dan dendeng lambok. Menurut Nevy secara umum masakan dari Ranah Minang sudah diakui oleh dunia.
“Kita berharap setelah randang Padang di akui oleh dunia, masakan-masakan tradisional lainnya juga diakui dunia, seperti dari CNN akan melakukan penelitian terhadap masakan dendeng kering balado dan dendeng lambok, namun secara umum masakan Minangkabau diterima oleh mereka,” ujar Nevy.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Barat Burhasman kepada RRI mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendorong kembali aktivasi untuk menggairahkan generasi muda terutama bisa memiliki keterampilan membuat masakan tradisiional Sumatera Barat, khususnya masakan randang.
Menurut Burhasman dari hasil masakan randang tersebut akan dinikmati oleh para buyer dari luar negeri yang sedang mengikuti kegiatan Pasar Wisata Indonesia atau Tourism Indonesia Mart and Expo-TIME 2013.
“Randang tersebut nantinya akan dicicipi oleh para buyer dari luar negeri yang sedang mengikuti kegiatan Tourism Indonesia Mart and Expo-TIME 2013 yang berasal dari 28 negera. Kita akan bawa mereka untuk melihat proses pembuatan randang asli, dia bisa memperoleh randang dimana saja baik di Jakarta dan luar negeri, tapi yang original randang itu ada di Sumatera Barat,” ujar Burhasman
Kepala Taman Budaya Sumatera Barat Muasri menjelaskan, festival randang yang ketiga kali ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang telah dilaksanakan pada 2 tahun yang lalu. Dijelaskan Muasri, kegiatan tersebut sekaligus menyambut apresiasi dunia terhadap masakan randang merupakan masakan terlezat didunia.
“Ini yang ketiga kalinya kita laksanakan dan kita menyambut apresiasi dunia terhadap masakan rendang dan CNN mengakui randang masakan terlezat didunia. Selain itu menyikapi kondisi social bahwa ada upaya-upaya dari Negara lain untuk mengklaim, maka untuk itu kita tidak perlu merasa risau mengahadapi hal tersebut, namun kita harus menghadapi dengan melakukan tindakan nyata, maka festival randan dan pameran kuliner merupakan bagian dari tidakan nyata tersebut,” sebut Muasri. (rri.co.id)
Belum ada komentar