Aceh Utara – Sebanyak 14 Kecamatan di Aceh Utara yang masih rawan banjir, disebabkan sering terjadinya banjir. Banyak hutan yang sudah ditebang untuk membuka lahan baru, yang dijadikan sebagai perkebunan dan juga dikarenakan pengambilan batu gajah yang dapat merusak lingkungan.
“Daerah yang paling rawan adalah di Kecamatan Langkahan, Matangkuli, Pirak Timu dan Samudera,” ungkap Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs Iskandar Majid kepada wartawan, kemarin.
Menurut Iskandar Majid, daerah yang paling rawan banjir adalah di Kecamatan Langkahan, Matangkuli, Pirak Timu dan Samudera. “Namun, ada juga daerah yang diprediksikan akan terjadinya banjir apabila tidak ditanggapi dengan serius, adalah di Simpang Kramat dan Paya Bakong,” tambah Iskandar seraya mengakui bahwa saat ini masalah penanganan banjir belum menyeluruh, karena dalam dua tahun ini lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan.
Lebih lanjut Iskandar menyebutkan, BPBD Aceh Utara dalam waktu dekat ini akan membentuk Desa (gampong) siaga di daerah Kecamatan yang rawan banjir. Nantinya setiap masyarakat akan dididik untuk siaga terhadap bencana alam. Dengan tujuan untuk mendidik masyarakat agar siaga terhadap bencana, karena masyarakat 14 Kecamatan yang rawan banjir itu yang lebih mengerti kondisi tentang hal itu. (BT/HSN)
Belum ada komentar