Seputaraceh

36.000 Hektare Hutan Leuser Rusak dalam Lima Tahun

Peta Kawasan Ekosistem Lauser
Peta Kawasan Ekosistem Leuser

Banda Aceh, Seputar Aceh – Data dari Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) menunjukkan, dari tahun 2005 hingga akhir tahun 2009, kerusakan hutan di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) mencapai 36.000 hektare.

“Pada awal tahun 2005 luas tutupan hutan di KEL adalah 1.982.000 hektare dan pada akhir tahun 2009 tutupan hutannya mengalami deforestasi (hilangnya tutupan hutan secara permanen ataupun sementara) sehingga luasnya menjadi 1.946.000 hektare,” kata Fauzan Azima, Kepala BPKEL dalam siaran yang diterima Seputar Aceh, Rabu (11/11).

Menurut Fauzan, jika dipersentasekan, kerusakan hutan di KEL selama lima tahun terakhir mencapai 1,8 persen atau  rata-rata 0,36 persen per tahun. “Itu artinya tutupan hutan di KEL per tahun mengalami kerusakan 7.200 hektare atau setara dengan 8.700 kali luas lapangan bola kaki,” sebut Fauzan.

Data-data tersebut diperoleh berdasarkan hasil interpretasi citra satelit LANDSAT (USGS/NASA) dari tahun 2005 hingga 2009. Berdasarkan citra satelit tersebut, daerah-daerah di KEL yang mengalami kerusakan parah antara lain,  Rawa Tripa (Nagan Raya dan Aceh Barat Daya), Rawa Kluet (Aceh Selatan), Karang Baru dan Manyak Payed (Aceh Tamiang), daerah antara Lawe Mamas dan Lawe Alas (Aceh Tenggara), dan daerah lintasan antara Peunaron-Lokop Seurbajadi (Aceh Timur)

“Tututan hutan di KEL mengalami deforestasi (hilangnya tutupan hutan secara permanen ataupun sementara) disebabkan oleh pembangunan jalan yang membelah KEL, illegal logging, pembukaan  lahan perkebunan, umumnya kelapa sawit,” kata Fauzan.

Selain itu, kerusakan hutan juga disebabkan oleh pertambangan, perambahan, transmigrasi seperti di Peunaron, Aceh Timur dan faktor bencana alam seperti longsor. [sa-qm]

Belum ada komentar

Berita Terkait