Seputaraceh

Seniman Aceh Barat Wacanakan Teater Tradisional

Seniman Aceh Barat Wacanakan Teater Tradisional
Seniman Aceh Barat Wacanakan Teater Tradisional

Meulaboh — Seniman di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mewacanakan mementaskan teater tradisional sebagai upaya menumbuhkembangkan kembali budaya komedi rakyat melalui seni.

Ketua Sangar Bugong Keupula Aceh Barat T Nasruddin di Meulaboh, Jumat (4/1) mengatakan, semenjak delapan tahun terakhir pementasan komedi rakyat di wilayah itu sudah vakum karena menghilangnya para seniman.

“Untuk itu, kita mencoba menghidupkan kembali pergelaran seni budaya teater yang mengkisahkan perjuangan pahlawan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien dan pejuang Aceh lainya,” katanya.

Menurut dia, dengan pagelaran teater cerita rakyat tersebut akan dapat menjadi sarana pendidikan melalui hiburan sehat kepada masyarakat sekaligus dapat mencari bibit sebagai penerus menceritakan kisah rakyat di wilayah itu.

Kata Nasruddin yang akrap disapa “Lem Ben” itu, dalam pementasan seni budaya direncanakan pada awal Februari 2013, akan menghadirkan komunitas seni dari tingkat pelajar SMA dan sederajat dari kawasan pantai barat selatan Aceh.

Menurut dia, kegiatan itu juga sebagai ajang mengadu nyali dan memberikan ruang kreaktifitas kaula muda mengisi waktu luang, karena umumnya di wilayah itu tidak ada sekolah yang mengajarkan tentang kesenian teater.

“Kalau seniman seusia kami sudah tidak mungkin lagi ikut teater seperti dulu, karena itu Aceh butuh para seniman baru yang dapat mewariskan kebudayaan untuk generasi selanjutnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, semenjak terbentuknya komunitas Dewan Kesenian Aceh Barat (DKAB) sudah memperlihatkan daerah itu menghidupkan kembali kesenian tradisional, akan tetapi masih membutuhkan berbagai upaya untuk mempertahankan kebudayaan itu secara berkelanjutan.

Sebab, kata Nasruddin yang juga Sekretaris DKAB itu, untuk menjaga seni dan budaya daerah haruslah dipupuk dengan mempersiapkan generasi selanjutnya agar kebudayaan dapat terus terjaga.

Banyak hal yang dapat diambil petikan dari pementasan teater itu, sebab kesenian Aceh lain seperti tarian tradisional selama ini masih ditemukan meskipun hanya diwaktu-waktu tertentu.

“Karena itu ke depan nantinya kita harapkan, sekolah-sekolah di Aceh dapat meneruskan kegiatan drama atau theater cerita rakyat seperti di daerah luar Aceh karena ini sangat perlu,” katanya menambahkan. (ant)

Belum ada komentar

Berita Terkait