Seputaraceh

Serunya Berwisata ke ‘Surga Dunia’ Pulo Aceh

Serunya Berwisata ke ‘Surga Dunia’ Pulo Aceh
Serunya Berwisata ke ‘Surga Dunia’ Pulo Aceh

Banda Aceh — Mungkin bagi kita Sabang telah menjadi salah satu destinasi yang menawarkan keindahan paling menarik di ujung pulau Sumatera. Tidaklah berlebihan jika kita menyebutnya sebagai serpihan surga dunia di Aceh.

Namun, keindahan Pulo Aceh juga tidak kalah menariknya dari pulau Weh. Walaupun tidak setenar Sabang, pulau kecil ini juga menyimpan keindahan yang siap memanjakan mata, seperti ke salah gugusan Pulau Breueh.

Berkunjung ke Pulau Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar memakan waktu kurang lebih dua jam dari Banda Aceh. Angkutan untuk bisa sampai dan menuju ke Pulo Aceh hanya bisa ditempuh dengan menggunakan boat seukuran kapal nelayan yang biasanya mencari ikan ke tengah laut.

Bagi yang memilih keberangkatan dengan menggunakn jasa boat, Anda bisa ke Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Lampulo di Banda Aceh menuju kecamatan Pulo Aceh sekira pukul 14:00 WIB yang akan tiba sore harinya di Gampong Gugop, Pulo Breueh.

Dermaga di gampong Gugop (Foto M Iqbal)Sedangkan jadwal balik dari pelabuhan Gampong Gugop itu pagi sekira pukul 08:00 WIB menuju Banda Aceh.

Biasanya setiap penumpang boat harus membayar Rp15.000 untuk sekali jalan, jika membawa kendaraan roda dua akan kena biaya tambahan Rp15.000, dan Rp15.000 lagi untuk membayar buruh angkut kendaraan ke boat di Banda Aceh, jadi bisa dikira-kira biaya membawa kendaraan bisa mencapai Rp45.000 per orang.

Tiba di pelabuhan Gugob Pulo Breueh, kita akan dikenakan biaya lagi untuk menurunkan sepeda motor Rp15.000, jadi jika ditotal semua biaya sekali jalan dengan membawa sepeda motor Rp60.000.

Bicara masalah keindahan alam, di Pulo Breueh akan dimanjakan dengan beragam pemandangan. Mulai dari pegununanga, laut, hingga hamparan sawah yang terbentang.

Paling asyih saat menikmati kopi pagi yang khas dari Pulo Aceh, terlebih cara meminum kopinya yang dicampur bersama dengan biji-bijinya (bean coffee), dengan proses sederhana tanpa penyaringan kopi.

Suasana hamparan persawahan pun akan terlihat jelas saat menikmati kopi tubruk di warkop yang ada di gampong Ulee Paya Kecamatan Pulo Aceh.

Saat ini, di Pulo Aceh juga telah tersedia mesin pembangkit listrik, yaitu PLTD Seurapong di desa Gugop, sehingga masyarakat setempat sudah bisa menikmati penerangan secara normal, sebelumya hanya bisa nyala 6 jam sehari.

Untuk keindahan laut, Anda bisa melihat panorama pantai Lambaro di gampong Gugop. Tidak sampai satu jam dari desa tersebut kita bisa melihat keindahan lain di pantai Balu. Pantai dengan pasir putih ini juga menyimpan keindahan yang tidak kalah indahnya.

Tertarik untuk berwisata ke ‘surga dunia’ di Pulo Aceh? mungkin bisa Anda jadi liburan yang tak terlupakan jika menginjak kaki di pulau ini yang jauh dari penat dan polusi udara. Untuk urusan penginapan, Anda bisa tinggal bersama masyarakat di desa, atau bagi yang suka berkemah juga bisa meminta izin pada keuchik setempat.[]

Belum ada komentar

Berita Terkait