Baghdad, Seputar Aceh, Vivanews – Akhir pekan lalu, warga Irak mendapat tayangan mengejutkan di layar televisi masing-masing. Seraut muka tak asing dari masa lalu mereka yang kelam muncul di layar kaca, Saddam Hussein.
Mendiang diktator Irak itu dimunculkan oleh saluran satelit misterius yang mulai meluncurkan siaran mereka pada peringatan eksekusi Saddam, 2006 silam.
Tidak ada yang tahu siapa sesungguhnya yang berada di balik saluran “Saddam Channel” ini, meski pemerintah Irak menduga partai politik Saddam yang dulu pernah berkuasa, Baath.
Associated Press melacak seorang pria di Damaskus, Suriah, bernama Mohammad Jarboua, yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin saluran televisi tersebut. “Saddam Channel”, kata Jarboua, tidak menerima satu sen pun dari Partai Baath. Menurutnya, stasiun televisi itu diperuntukkan bagi semua warga Irak dan warga Arab lain yang merindukan kepemimpinan Saddam.
Jarboua merahasiakan tempat tayangan mereka disiarkan dan menolak mengatakan siapa yang membiayai stasiun televisi itu. “Orang-orang yang mencintai kami,” kata Jarboua singkat.
Warga Irak terkejut dan tidak terkesan dengan kemunculan Saddam di layar kaca televisi. “Irak tidak memerlukan saluran satelit semacam itu karena mengandung maksud permusuhan,” kata Hassan Subhi, seorang muslim Syiah pemilik warung internet berusia 28 tahun di timur Baghdad.
Warga lain mengatakan kalau mereka merasakan nostalgia penuh duka saat memandang mantan pemimpin mereka, seorang Arab Sunni tersebut. Muhammad Abdullah, 35 tahun, jurnalis Irak, mengatakan kalau stasiun televisi semacam itu kini tidak punya pengaruh apapun bagi rakyat Irak.
Saddam dihukum gantung tiga tahun lalu di hari pertama Idul Adha, peringatan paling penting dalam kalender Islam. “Saddam Channel” melakukan siaran pertama kali pada Jumat pekan lalu, hari libur pertama bagi muslim Sunni. Sedangkan bagi muslim Shiah, libur Idul Adha dimulai Sabtu lalu. Nama resmi stasiun televisi itu bernama antara “Al-Lafeta” dan “Al-Arabi”.
Gambar-gambar Saddam yang muncul antara lain Saddam dalam seragam militer, setelan, dan bahkan ada gambar di mana dia sedang menunggang seekor kuda putih. Sebuah gambar menunjukkan anak laki-lakinya, Uday dan Qusay tersenyum bersama ayah mereka.
Gambar lain menujukkan tubuh mereka setelah anak-anak itu dan cucu Saddam, Mustafa, terbunuh pada Juli 2003 saat bertempur dengan pasukan Amerika Serikat. Sebuah foto juga menunjukkan seorang pria yang membakar bendera AS. Gambar lain menunjukkan sebuah makam yang ditutupi bendera Irak. [sa-vnc-ap]
Belum ada komentar