Seputaraceh

Syiar dan Syair Sheila On 7 “The Light of Aceh” Ditunda

Syiar dan Syair Sheila On 7 “The Light of Aceh” Ditunda
Syiar dan Syair Sheila On 7 “The Light of Aceh” Ditunda

Konser The Light of Aceh_Sheila on 7PELAKSANAAN “Syiar dan Syair Sheila On 7 The Light of Aceh” yang sebelumnya telah dijadwalkan hari ini, Sabtu (30/7/2016) malam ditunda pelaksanaannya pada hari Rabu (10/8/2016) mendatang di Open Stage Taman Budaya, Banda Aceh.

Hal tersebut disampaikan Ivan selaku Project Director Syiar dan Syair Sheila On 7 The Light of Aceh.

Ia mengatakan keputusan penundaan tersebut diambil karena jadwal yang telah diagendakan jauh sebelumnya berdekatan dengan waktu meninggalnya dua ulama kharismatik Aceh, Abon Seulimum dan Abuya Djamaluddin Wali.

Ivan menyebutkan, keputusan tersebut diambil dengan kebesaran hati setelah mempertimbangkan kondisi yang ada, tanpa desakan maupun paksaan dari dari pihak manapun.

“Dengan pertimbangan menghargai dan menghormati masa duka atas meninggalnya dua ulama kharismatik Aceh ini, kami memutuskan pelaksanaan ‘Syiar dan Syair Sheila On 7 The Light Of Aceh’, kami tunda menjadi tanggal 10 Agustus 2016, dengan waktu dan tempat sama,” ujar Ivan.

Menurut Ivan, saat mengetahui kabar dua ulama kharismatik Aceh meninggal, pihak Sheila on 7 juga turut berbelasungkawa. Saat itu juga, mereka mencari waktu lain dan rela bila event tersebut ditunda.

Pada acara yang dipromotori oleh Creativindo dan Delta Intermedia tersebut, grup musik asal Yogyakarta beranggotakan Duta (vocal), Eros (gitar), Adam (bass), dan Bryan (drum), itu akan menampilkan 12 lagu hits dari 10 album yang telah mereka keluarkan.

Selain itu, Ivan juga menegaskan bahwa penyelenggara kegiatan ini mewajibkan seluruh penonton yang akan menyaksikan penampilan perdana Sheila on 7 di Aceh, agar menggunakan pakaian bernuansa Islami.

“Kami mewajibkan pengunjung tidak mengenakan pakaian ketat, tidak membawa narkoba, minuman beralkohol, senjata tajam dan senjata api,” tandas Ivan.

Tak hanya itu, Ivan juga memastikan, pihaknya tetap komit memisahkan penonton laki-laki dan penonton perempuan pada event Syair dan Syair Sheila on 7 The Light of Aceh ini. “Kami ingin event ini menjadi pilot project pelaksanaan event di Aceh. Bagi yang memesan tiket masuk, harus memastikan diri bersedia dipisahkan antara penonton laki-laki dan penonton perempuan, kecuali keluarga, itupun harus mematuhi syarat dan ketentuan berlaku,” pungkasnya.

Promosi The Light of Aceh

Kata Ivan, dipilihnya tajuk The Light of Aceh untuk mensinergikan dengan program Pemerintah Aceh. Pada pertengahan 2016 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh meluncurkan slogan “The Light of Aceh” atau “Cahaya Aceh” sebagai branding baru pariwisata ujung barat Sumatera ini.

Ivan mengatakan, informasi yang diterima dari Kadisbudpar Aceh, Drs Reza Fahlevi, dicanangkannya slogan The Light of Aceh karena pemerintah Aceh bermaksud menjadikan daerah ini tersebut sebagai salah satu destinasi wisata halal yang bernapaskan Islam di Indonesia.

“Karena itu, untuk mendukung program dimaksud, kami menggandeng Disbudpar Aceh untuk menjadikan The Light of Aceh sebagai tagline konser Sheila on 7 ini,” ujar Ivan.

The Light of Aceh memiliki makna keberagamam latar belakang masyarakat Aceh baik dari pendidikan, budaya, dan kegiatan. Keberagaman tersebut disatukan dalam semangat sama, berpadu memajukan pariwisata Aceh dengan menjadi cahaya dan berkat bagi dunia di segala lini, yang berlandaskan rahmatan lil ‘alamiin.[]

Belum ada komentar

Berita Terkait