Jakarta — Pabrik industri di Aceh akan semakin bergeliat pada 2013. Hal ini disebabkan adanya pasokan gas yang masuk dari hasil revitalisasi Kilang Arun menjadi terminal penerimaan dan regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pada 2013.
Anggota Komisi VII DPR RI Teuku Riefky Harsya mengatakan kebutuhan gas Aceh pada 2013 adalah sebesar 295 MMscfd. Adapun pasokan tersebut untuk komitmen ekspor Arun sebesar 209 MMscfd, operasi Arun 15 MMscfd, untuk Pupuk Iskandar Muda 63 MMscfd, dan PT Kertas Kraft Aceh (KKA) sebesar 8 MMscfd.
“Pasokan gas nanti bisa mengoperasikan kembali PT KKA dan industri lain,” kata Riefky, Jum’at (12/10).
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan dengan dengan berakhirnya kontrak Arun, Pemerintah Aceh meminta BUMD Aceh dan Pertamina bersama-sama mengelola Arun sebagai operator dan meminta Pertamina untuk tepat waktu dalam penentuan EPC-nya.
Kemudian, pada 2015 Aceh membutuhkan pasokan gas untuk Pupuk Iskandar Muda (PIM) 1 sebesar 60 MMcfd, PIM 2 sebesar 55 MMscfd, PIM 3 sebesar 55 MMscfd, PT KKA sebesar 10 MMscfd, Industri di Medan 30 MMscfd, dan PLN medan 95 MMscfd.
“Nanti ke Industri Medan juga setelah adanya pipa ke Belawan,” tambahnya. (bisnis.com)
Belum ada komentar