Dari tugas keseharian bisa menjadi peluang untuk usaha, dari lembaran-lembaran kertas A3 bisa melahirkan talenta untuk memasak penganan pizza. Mereka menamakannya Pizza Azzip “Sigoe kap, meleleh di lidah, meletus lam babah” .
[dropcap]P[/dropcap]izza, nama makanan yang begitu familiar ditelinga. Bentuknya yang rata-rata bulat ternyata bisa menjamur begitu cepat dan cocok dilidah orang timur (baca: Indonesia).
Menariknya makanan pizza yang berasal dari negara Italia ini bisa diolah dengan rasa yang berbeda sesuai dengan citra rasa lidah orang Aceh.
Itulah yang menjadi keunikan tersendiri bagi Pizza Azzip “Sigoe kap, meleleh di lidah, meletus lam babah” merupakan buah karya dari 8 sekawan yang tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Kali ini SeputarAceh.com berkesempatan untuk cari tahu lebih dalam tentang makanan yang unik dari olahan para mahasiswi yang jago menggambar ini.
Siapa sangka aktivitas mereka yang kerap berhadapan dengan kertas-kertas ukuran besar A3 sampai A2 bisa terjun untuk memulai bisnis yang memang beda dari pizza yang ada pada umumnya. Bagaimana rahasianya dan kisah mereka memulainya?, menarik untuk diikuti.
Menggambar dan Meracik Pizza
Kenapa Pizza Azzip? pertanyaan ini memang sedikit mencuri perhatian. Pasalnya kata-kata itu adalah hasil dari kebalikan (mirror) tulisan Pizza sehingga menjadi Azzip.
“Azzip adalah kata yang dibalik dari Pizza. Nama itu mulanya hanya untuk memudahkan pembuatan e-mail dan akun Facebook. Namun ketika nama Akun Facebook itu ingin diganti, penggantian nama ditolak terus. Padahal usaha ini telah berjalan dan nama tidak berhasil diganti, sehingga akhirnya nama Pizza Azzip tetap dipakai”, sebut Marlisa yang merupakan salah satu orang dibalik lahirnya Pizza Azzip.
Fakinah, Faralika, Marlisa, Nisa, Mala, Nuzul, Zahara, dan Istiqamah, merekalah orang-orang dibalik lahirnya Pizza Azzip. “Bagi kami berhadapan dengan kertas ukuran lebar A2, A3 sudah menjadi aktivitas sehari-hari, sehingga memang beda sendiri dengan mahasiswa jurusan lainnya yang sering mengenal kertas ukuran A4”, ungkap Marlisa yang menjadi Marketing Manager di Pizza Azzip.
Marlisa juga menambahkan, bagi mereka yang bergelut di dunia menggambar ini juga dituntut untuk mencetak hasil dari setiap hasil rancangannya, sehingga sering kali membutuhkan jasa penyedia printer A3 yang sesuai dengan kantong mahasiswa alias murah. Dari situlah berawal ide untuk memulai usaha makanan dari negeri cappucino tersebut.
“Suatu waktu, kami berdelapan sedang membuat tugas di Perpustakaan Teknik Unsyiah sembari membicarakan tentang banyaknya pengeluaran yang harus kami habiskan untuk biaya membayar jasa printer. Lantas tiba-tiba muncul ide untuk mencari pekerjaan yang bisa menghasilkan uang yang nantinya bisa bisa kami gunakan untuk membeli printer A3 dan memakainya bersama-sama”, cerita Marliza panjang lebar.
Bagi mahasiswi yang belajar ilmu mendesain dan merancang gambar ini, punya kebiasaan atau tradisi rutin untuk makan bersama-sama setiap awal, tengah dan akhir semester perkuliahan. Mereka mengenalnya dengan jargon khas teknik Buku, Cinta dan Pesta.
Dan salah satu ritual mereka untuk pesta tersebut adalah mengisinya dengan acara masak-masak bersama satu leting. “Kebiasaan kami berkumpul biasanya mencoba berbagai macam masakan dan salah satunya itu termasuk membuat pizza, kebetulan salah satu teman kita, Fakinah, berasal dari keluarga yang suka memasak masakan Eropa. Dari sinilah berawal kami memilih jenis makanan pizza,” jelas mahasiswi angkatan ketiga di kampus Darussalam ini.
Berbagi Peran dan Tugas Bersama
Walaupun berprofesi mahasiswi, tidak ada alasan manajeman dan pengelolaan Pizza Azzip dibiarkan begitu saja. Berbagi peran dan tugas menjadi hal dasar dari kekompakan tim, seperti halnya Nisa yang mengusulkan ide menjual Pizza sebagai solusi untuk membeli Printer A3 mempunyai tugas cetak-mencetak gambar, sedangkan Zahara dikenal sebagai pemburu kuliner yang telaten dalam melihat pasar.
Untuk urusan desain dan grafis Pizza Azzip dipercayakan kepada Istiqamah, lewat tangan lincahnya segala jenis promosi dan brosur menu harus terlihat rapi yang dibantu oleh Fakinah yang terus memberikan inovasi baru untuk berbagai jenis menu. Sedangkan masalah pengeluaran dan akunting dipegang oleh Faralika.
Zahara dan Mala dinobatkan sebagai kitchen leader harian untuk terus mengolah setiap pesanan yang masuk dari pelanggannya. Dan yang tak kalah pentingnya jasa pengiriman Pizza Azzip dikontrol secara bergantian oleh Nisa dan Nuzul.
“Bagi kami setiap orang punya peran masing-masing, namun secara umum kami melakukannya bersama-sama”, terang Marlisa yang gemar online sekaligus merangkap marketing Pizza Azzip.
Orderan Seminggu Sekali
Buat Anda yang penasaran dengan rasa Pizza Azzip, sayangnya tidak setiap hari dibuka pemesanan, berhubung kesibukan utama sebagai mahasiswi tetap menjadi tugas utama 8 sekawan tersebut.
“Pizza Azzip hanya menerima orderan satu hari dalam seminggu, yakni setiap hari Sabtu. Dengan syarat batas pemesanan dari pelanggan adalah Jumat malam via hotline yang kami sediakan”, terang Marlisa.
Selama ini pemasaran Pizza Azzip masih terbilang terbatas, khususnya untuk daerah yang bisa dijangkau seperti Banda Aceh dan sekitarnya.
Buat Anda yang ingin melihat koleksi menu dan informasi lainnya tentang Pizza Azzip bisa lewat Fanpage Facebook Pizza Azzip Aceh, atau pun sekedar bertanya santai mereka juga menyediakan akun Twitter @pizza_azzip.
Untuk pemesan pun terbilang sangat mudah bagi Anda yang ingin mencoba Pizza Azzip bisa menghubungi nomor kontak 0852 8275 4132 dengan menyertakan alamat pemesanan untuk pengiriman. “Hotline kami akan siap melayani pemesanan, jadi jangan ragu untuk menyertakan alamat orderan”, tegas Marlisa mengakhiri ceritanya tentang Pizza Azzip.
Bagaimana tertarik untuk menghabiskan akhir pekan Anda dengan santapan berselera tinggi dari Pizza Azzip khas Aceh ini, patut untuk dicoba bersama keluarga atau kerabat Anda tentunya.[]
Belum ada komentar