Surabaya – Seorang bocah yang tinggal di rumah susun Tanah Merah tak luput dari serangan tomcat yang sudah hampir sepekan muncul di Surabaya, Jawa Timur.
Tidak hanya balita yang masih dua tahun, orangtua pun pun tak luput dari serangan serangga yang mempunyai nama latin paederus riparius itu. Bahkan tomcat tampak leluasa menggantung dan menjalar di dinding rumah susun itu tanpa ada upaya serius untuk mengusirnya.
Di Jombang, tomcat juga mulai memakan korban. Warga di beberapa desa mengaku sudah sering melihat serangga itu, namun selama ini tidak begitu mengkhawatirkan. Jika disengat serangga ini, warga hanya membeli obat sejenis salep di toko obat. Meski demikian sengatan serangga ini tetap tidak sembuh kendati obatnya sudah habis.
Seorang warga Tulungagung juga terkena serangan tomcat. Korban bernama Adim Makarim ini semula hanya merasa gatal di tangan. Namun rasa gatal tidak sembuh bahkan tangannya terasa panas dan melepuh.
Rasa gatalnya menyebar hingga ke pipi dan pelupuk mata Adim. Pihak Dinas Pertanian yang melakukan penyisiran di perkebunan tebu dan padi menemukan beberapa ekor tomcat di dedaunan.
Tomcat tidak hanya ditemukan di beberapa wilayah di Jatim, tapi juga ada di Kulonprogo, Yogyakarta. Seorang bocah empat bulan diduga menjadi korban tomcat setelah tangannya gatal kemudian melepuh.
Namun saat dibawa ke puskesmas petugas menyatakan bahwa bocah tersebut mengalami luka bekas gigityan serangga. Namun petugas belum berani memberi salep maupun obat lain terhadap sang bocah itu.
Anda yang mendapati tomcat tidak perlu terlalu cemas. Begitu kena dianjurkan tidak menyentuhnya karena akan mengeluarkan bisa. Sebaiknya tomcat yang menempel dikibaskan saja. Basuh dan bilaslah dengan air dan berikan salep yang cocok sesuai petunjuk dokter.
Tomcat Serang Probolinggo
Serangga Tomcat menyerang belasan warga di tiga kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Hingga kini belum ada upaya pemerintah setempat untuk membasmi serangga yang mengakibatkan kulit gatal dan melepuh itu.
Tiga kecematan yang terkena serangan Tomcat adalah Kecamatan Tongas, Kecamatan Gending, dan Kecamatan Sukapura. Warga merasakan serangan Tomcat sejak Senin lalu. Ada 15 orang warga yang menjadi korban.
Mulyono, salah satu korban ganasnya Tomcat menuturkan, dirinya merasakan gatal ketika ada serangga kecil yang merambat ke tubuhnya. Saat itu, Mulyono sedang berada di dalam rumah. Selang beberapa jam kemudian, punggungnya terasa panas, gatal dan keesokan harinya menjadi melepuh.
Mulyono mendatangi puskesmas terdekat untuk mengetahui penyakit yang dideritanya. Tim medis mengatakan, bahwa penyakit gatal timbul karena serangga Tomcat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Kuncara Wati mengatakan, pihaknya memberikan pengobatan gratis bagi pasien yang terkena serangga Tomcat.
Tambahnya, sosialisasi cara mengatasi penyakit setelah terkena serangan Tomcat juga telah dilakukan. “Segeralah basuh dengan air dan sabun. Bila terlanjur luka diharapkan ke puskesmas terdekat untuk dilakukan perawatan,” ujarnya, Kamis (22/3/2012).
Menurutnya, warga tidak perlu panik. Pasalnya, meski berakibat gatal dan kulit melepuh, luka dari cairan serangga Tomcat bisa hilang dengan sendirinya. Terkena gigitan Tocat juga tidak mematikan seperti virus flu burung. (IAN/liputan6/okz)
Belum ada komentar