DINAS Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Tour de Koetaradja yang berlangsung secara virtual dan bertahap 5-10 Oktober 2021 dengan rute Aceh Besar dan Banda Aceh.
Event Tour de Koetaradja ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat berbasis Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE) baik saat menjelajah kota dan saat malam puncak pembagian hadiah pemenang.
Diakhir sesi juga digelar malam puncak dan pengumuman pemenang yang berlangsung Selasa, 12 Oktober 2021 malam di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh.
Para peserta dari kegiatan sepeda tersebut berasal dari berbagai komunitas pecinta olahraga sepeda yang ada di Aceh.
Mereka menempuh jarak 50 km dengan melewati berbagai objek destinasi wisata dan sejarah yang ada di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengatakan, industri pariwisata menjadi pilar penting dalam membangkitkan perekonomian. Sehingga untuk menggalakkan olahraga bersepeda dan mempromosikan objek wisata dan sejarah, pihaknya menggelar Tour de Koetaradja.
“Banda Aceh dan Aceh Besar sebagai lokasi pelaksanaan event tersebut, memiliki sangat banyak objek wisata. Sebagai kota tua, Banda Aceh kaya akan sejarah dari tempo dulu termasuk peradaban Islamnya dan juga menjadi salah satu destinasi wisata peninggalan tsunami 2004 silam,” pungkasnya.
Sedangkan Aceh Besar, tambah Jamaluddin, juga terkenal dengan wisata alamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Aceh menargetkan mampu menarik 3 (tiga) juta wisatawan nasional dan 150 ribu wisatawan internasional. Bahkan, sebagai salah satu daerah yang sedang gencar mempromosikan wisata halal, pada 2021 ini Aceh menargetkan kunjungan wisatawan muslim sebanyak 40 ribu orang.
Jamaluddin juga menyebutkan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh, khususnya wisatawan nasional, maka diperlukan pendekatan dan strategi khusus, salah satunya dengan memaksimalkan promosi pariwisata dalam berbagai sektor.
“Tour de Koetaradja diharapkan dapat menjadi magnet untuk menarik kunjungan para wisatawan nasional maupun internasional. Mengingat tinggi nya antusiasme masyarakat akhir-akhir ini untuk melakukan olahraga sepeda,” ujarnya.
Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal, mengatakan, Tour de Koetaradja diharapkan bisa memberi dampak positif terhadap pertumbuhan industri pariwisata di Aceh. Mengingat, Tour de Koetaradja merupakan suatu kegiatan yang mengusung konsep Sport Tourism.
Apalagi, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif sedang gencar-gencarnya pengembangan olahraga melalui program sport tourism. Hal itu pula yang menjadi dasar terselenggaranya Tour de Koetaradja, dengan menawarkan konsep event virtual di tengah pandemi.
Dalam kegiatan, untuk menghindari kerumunan, peserta dibagi dalam beberapa tahap. Peserta dibebaskan dalam memilih rute, namun minimal harus menempuh jarak 50 km, dengan melewati tempat wisata dan sejarah di banda Aceh dan Aceh Besar.
Para peserta diwajibkan melampirkan foto dan video tempat wisata yang dilalui. Karena penyelenggara juga memperlombakan beberapa kategori yaitu Best Foto, Best Video dan Best Rute.
Pada malam penutupan Tour de Koetaradja juga ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPR Aceh Hendra Budian, Anggota DPR Aceh Muhammad Rizky, Pengurus ISSI Aceh, Para Pejabat dilingkungan Disbudpar Aceh serta Dewan juri.
Belum ada komentar